Massa Protes Silfester Matutina Tak Kunjung Dieksekusi, Kejagung Dihujani Tomat dan Telur Busuk
- Dok. Istimewa
Forjabar juga menyinggung Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta, Patris Yusrian Jaya. Patris diketahui pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
“Publik tidak pernah tahu apa keterangan yang ia sampaikan ke KPK. Sampai hari ini juga tidak jelas kelanjutannya. Kalau pejabat tinggi kejaksaan bisa lolos dari transparansi, ini tanda bahaya serius bagi penegakan hukum kita,” ungkapnya.
Menurut Forjabar, rekam jejak Patris juga bermasalah sejak menjabat Kajati Sulawesi Tenggara, dengan banyak kasus besar yang dinilai mangkrak. Kini, hal serupa disebut kembali terjadi saat dirinya memimpin Kejati DKI.
Desak Evaluasi Jaksa Agung
Massa menuntut Jaksa Agung segera mengevaluasi kinerja Kajati DKI.
“Rekam jejaknya sudah jelas. Kasus mangkrak, eksekusi mandek, dan keterlibatan dalam pusaran kasus besar. Rakyat tidak bisa diam. Aksi teatrikal ini pesan keras agar Jaksa Agung segera mengevaluasi Kajati DKI,” pungkas Usman.
Aksi lempar tomat dan telur busuk itu berlangsung diiringi teriakan massa yang menuntut reformasi kejaksaan. Forjabar menilai Kejagung sebagai wajah utama penegakan hukum harus bersih dan transparan, bukan justru memberi perlindungan kepada pejabat bermasalah.