Loyal dan Paham Psikologi Publik, Qodari Punya Potensi Besar Bikin KSP Lebih Membumi
- Instagram @sekretariatkabinet
VIVA Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto sudah melantik Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Figur Qodari dinilai memiliki potensi besar untuk membawa KSP lebih hidup dan membumi karena latarbelakang sebagai peneliti, konsultan politik dan akademisnya.
Demikian Analisa itu disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah. Dia secara pribadi menaruh harapan kepada Qodari yang saat ini menduduki jabatan KSP.
Toto mengakui Qodari merupakan kategori figur baru di pemerintahan. Tapi, dengan rekam jejaknya sebagai peneliti dan konsultan politik lembaga survei, Qodari dianggap paham tentang seluk beluk pemerintahan.
Menurut Toto, yang tak kalah penting, Qodari harus diakui sebagai figur yang loyal dengan karakter personalnya. Bagi dia, figur Qodari berani dalam mengambil sikap dan memperlihatkan sikap keberpihakan yang total dan tak plin plan.
{{ photo_id=337 }}
Apalagi, kata dia, kelebihan Qodari juga punya kemampuan komunikasi publik yang bagus. Hal itu termasuk kemampuan Qodaari dalam membaca psikologi massa. Bagi Toto, kemampuan itu penting dalam merespon beragam isu besar agar tidak blunder atau kontra produktif.
Dia menekankan dengan kelebihan itu, Qodari mestinya mampu mengisi kekosongan figur-figur strategis di lingkaran Istana dengan mampu membaca dan menerjemahkan keinginan presiden.
Toto berpandangan, Qodari juga punya potensi dan kemampuan selain jadi Kepala KSP juga sebagai juru bicara presiden. Intinya, Kepala KSP mesti punya kemampuan menerjemahkan pikiran dan ide-ide besar presiden.
“Nah, peran itulah yang yang tidak saya lihat selama ini. Mohon maaf, misalnya, KSP sempat hidup dibawah Pak Moeldoko. Tapi, yang munculnya kesannya lebih dominan negatif. Sementara, saat dipimpin Letjen AM Putranto yang terjadi malah tak terdengar suaranya,” kata Toto, dalam keterangannya, Jumat, 19 September 2025.
Toto menuturkan, Presiden Prabowo saat ini sedang membutuhkan banyak juru bicara yang bisa membaca dan menerjemahkan pikiran-pikirannya. Menurut dia, hal itu terutama dalam kontek isu-isu besar yang ingin dikapitalisasi, tapi yang muncul malah tone negatifnya.
Lebih lanjut, Toto seperti mencontohkan program nasional Makan Bergizi Gratis yang jadi andalan sekaligus mimpi besar Presiden Prabowo. Tapi, masih ada pemberitaan masif dengan isu negatifnya seperti menu basi sampai isu keracunan di sejumlah wilayah.
Pun, ia menyebut program besar lain dari Prabowo yakni soal ketahanan pangan dan energi. Selain itu, ada program besar efisiensi dan pemberantasan korupsi. Kata dia, program-program besar tersebut, kurang dikapitalisasi menjadi pengetahuan publik yang massif dan disukai rakyat.
“Dalam kontek itu, saya berharap, Mas Qodari mampu mengisi kekosongan tersebut. Selain sebagai Kepala KSP, juga sebagai juru bicara pemerintah pusat," sebut Toto.
"Idealnya, seluruh penyelenggaran negara, baik menteri maupun para kepala daerah mampu memerankan dirinya sebagai jubir,” lanjut Toto