Sejumlah Negara Tegaskan Dukungan terhadap Palestina di PBB, Israel Kian Terpojok

Bendera Palestina
Sumber :
  • AI

VIVA Jakarta – Peta dukungan internasional terhadap Palestina kian bergeser. Agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 justru memicu semakin banyak negara yang berani menegaskan pengakuan atas kedaulatan Palestina.

Guru Besar UI Kagum Pidato Prabowo di Sidang PBB: Saya Bilang Mantap & Menggelegar!

Terlebih, sebuah komisi ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini secara resmi menyimpulkan bahwa tindakan Israel di Gaza memenuhi unsur genosida. Fakta itu mendorong komunitas global memperkuat solidaritas dan menekan lahirnya solusi dua negara.

Aksi Dukung Palestina di Bundaran HI

Photo :
  • ANTARA
Pidato Prabowo di PBB, Fahri Hamzah: Pantas Kita Bilang Ini Giliran Indonesia

Sebelum serangan brutal Israel, Palestina diakui sekitar 135 negara. Namun, jumlah itu terus bertambah di tengah gempuran yang tak kunjung berhenti. Pada 2024, misalnya, Irlandia, Norwegia, Spanyol, Slovenia, Armenia, hingga Meksiko menyatakan pengakuan resmi.

Momentum pengakuan makin kuat menjelang Sidang Majelis Umum (SMU) PBB di New York, 22 September 2025. Pertemuan tingkat tinggi mengenai isu Palestina menjadi panggung bagi sejumlah negara untuk menegaskan sikap mereka.

Pidato Prabowo di PBB Serukan Tolak Doktrin 'Yang Kuat Dapat Berbuat Semaunya'

Gelombang pengakuan menjelang sidang PBB

Sehari sebelum konferensi, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal kompak mengumumkan dukungan. Langkah Kanada mencetak sejarah karena menjadi negara G7 pertama yang mengakui Palestina.

“Pengakuan Negara Palestina, di bawah kepemimpinan Otoritas Palestina, menguatkan mereka yang mendukung koeksistensi damai serta berakhirnya Hamas,” tegas PM Kanada Mark Carney pada 21 September.

Di hari yang sama, PM Australia Anthony Albanese bersama Menlu Penny Wong menegaskan sikap negaranya. “Ini bentuk pengakuan Australia terhadap aspirasi yang sah dan diperjuangkan sejak lama oleh rakyat Palestina,” ujarnya.

PM Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa harapan solusi dua negara semakin pudar, sehingga negaranya tak boleh membiarkan peluang perdamaian hilang. “Kami bergabung bersama 150 negara lainnya yang juga mengakui negara Palestina,” tulisnya di X.

Portugal pun tak ketinggalan. Menlu Paulo Rangel menyebut pengakuan Palestina adalah garis dasar kebijakan luar negeri negaranya.

Pengakuan di sidang PBB

Gelombang itu semakin besar saat sidang digelar. Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi pembicara pertama yang mengumumkan pengakuan negaranya. “Waktunya telah tiba… hari ini Prancis mengakui Negara Palestina,” ucap Macron yang disambut tepuk tangan meriah delegasi.

Tak lama berselang, Pangeran Albert II dari Monako menyatakan dukungan. Ia menegaskan, negaranya tetap mengakui Israel namun sekaligus mengakui Palestina sebagai negara sah berdasarkan hukum internasional.

PM Luksemburg Luc Frieden menyebut langkah itu sebagai awal dari komitmen baru. “Ini bukan melawan Israel atau rakyatnya, tapi demi perdamaian berdasarkan hukum internasional,” ujarnya.

PM Malta Robert Abela juga menegaskan hal serupa. Menurutnya, pengakuan Palestina adalah cermin komitmen terhadap solusi dua negara yang dinilai sebagai satu-satunya jalan menjamin masa depan kedua bangsa.

Dengan bertambahnya daftar panjang pengakuan, isu Palestina kini kembali menjadi sorotan utama dalam politik global, menekan Israel sekaligus memperkuat legitimasi perjuangan rakyat Palestina.