Dosen Universitas Jambi Masuk World's Top 2% Scientist 2025
- VIVA Jakarta/Syarifuddin Nasution (Jambi)
VIVA Jakarta - Dosen Universitas Jambi (Unja) Dr. Akhmad Habibi masuk World's Top 2% Scientist (Stanford & Elsevier BV 2025). Penghargaan itu diraih lantaran dia telah memiliki 130 artikel di Scopus.
Habibi merupakan satu dari 200 orang di Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut. Dia menjadi satu-satunya dosen Unja yang masuk dalam 2 persen peneliti top dunia itu.
Habibi mengatakan, ia sangat bahagia dengan pencapaian itu. Sebab, penghargaan tersebut merupakan salah satu impian dari jutaan akademisi di dunia.
"Pengalaman ini menjadi pelajaran yang sangat berharga dan membanggakan bagi saya, dan apalagi dua lembaga yang memberikan penghargaan tersebut kepada saya seperti sitasi yang dikategorikan tinggi dan publikasi dikategorikan tinggi oleh mereka," katanya, Selasa, 7 Oktober 2025.
Menurut Habibi, niat tulus untuk menggapai cita-cita serta kesuksesan tentu banyak tantangan dan rintangan kehidupan. Namun berkat kesabaran, proses tidak akan sia-sia hingga tercapai seperti yang ia raih saat ini. "Semua niat dan kesabaran, insya Allah ada kesuksesan diraih," ujarnya.
Habibi mengatakan, penghargaan yang dia peroleh bukan semata-mata hasil kerjanya tapi juga berkat dukungan banyak pihak, terutama dari Rektor Unja Prof Helmi, keluarga dan para peneliti.
Dia berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya. "Juga teman-teman peneliti terima kasih banyak, terus bekerjasama di bidang penelitian dan publikasi," ujarnya.
"Untuk keluarga, istri dan orang tua termasuk Abang saya yang masuk ke dalam orang-orang mempengaruhi saya untuk produktif melakukan penelitian dan pubblikasi," kata warga Kelurahan Tanjung Johor, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi ini.
Ia berharap, Jambi bisa melahirkan peneliti-peneliti muda yang bisa dianugerahi penghargaan sama. "Saya berharap ke depan, terutama dosen-dosen akademisi muda Jambi, bila mengabdikan diri bekerja di bidang penelitian, kita bisa bekerjasama, berkolaborasi mungkin dengan peneliti luar," katanya.
Dia juga berharap Jambi bisa melahirkan peneliti-peneliti yang berkualitas yang mempunyai publikasi yang secara kualitas dan kuantitas sama baiknya. "Semoga Jambi melahirkan peneliti-peneliti berkualitas," katanya.