Pengamat: Sinergi Polri-TNI Jadi Pilar Asta Cita, Menopang Stabilitas dan Ketahanan Pangan
- Istimewa
Namun, stabilitas bangsa menurut Haidar tak hanya soal keamanan fisik. Ia menekankan pentingnya jaminan pangan sebagai fondasi stabilitas sosial. “Satgas Pangan adalah benteng rakyat. Mereka memastikan distribusi berjalan lancar, harga tetap terkendali, dan mafia pangan tidak punya ruang untuk bermain,” tutur Haidar.
Data Kementerian Pertanian mencatat kebutuhan beras nasional mencapai 33 juta ton per tahun, sementara Bulog hanya menguasai 7–8 persen pasar. Pada titik rawan inilah, kata Haidar, peran Satgas Pangan menjadi krusial agar masyarakat tetap terlindungi.
Ia mengaitkan kiprah Satgas Pangan dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo. Satgas hadir melindungi petani agar hasil panen terserap, pelaku usaha agar distribusi tertata, sekaligus menjaga daya beli masyarakat.
“Polri harus juga menjadi pengawal perut rakyat. Stabilitas pangan adalah bagian dari stabilitas sosial, dan stabilitas sosial adalah fondasi stabilitas politik,” tambahnya.
Haidar bahkan menyebut Satgas Pangan bisa menjadi embrio sistem nasional pengamanan ekonomi rakyat. Menurutnya, tugas Polri kini tak hanya menjaga kamtibmas, tapi juga memastikan meja makan rakyat kecil tidak kosong.
Selain itu, Haidar mengapresiasi langkah konkret Polri lewat Desk Ketenagakerjaan yang sudah menyalurkan lebih dari 700 korban PHK ke dunia kerja sejak Januari 2025, serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini menjangkau hampir 90 ribu penerima per hari melalui 27 SPPG.
“Langkah ini revolusioner. Keamanan tidak lagi berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian dari kesejahteraan rakyat,” ujarnya.