Harga Stabil, Stok Beras Papua Dipastikan Aman Hingga Akhir Tahun
- Dok. Istimewa
VIVA Jakarta – Pemerintah Provinsi Papua memastikan stok beras untuk masyarakat dalam kondisi aman. Kepastian itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni, usai meninjau Gudang Bulog Tasangka, Jayapura dikutip Sabtu, 23 Agustus 2025.
“Dari sisi ketersediaan yang ada di bulog ini, ini masih cukup untuk empat bulan karena masih ada distribusi yang akan masuk secara reguler,” ujar Fatoni.
Pj Gubernur Papua Agus Fatoni meninjau gudang Bulog
- Dok. Istimewa
Data yang dihimpun menunjukkan, ketersediaan beras di Gudang Bulog Jayapura mencapai 10.000 ton. Stok tersebut juga tersebar di Gudang Bulog Biak dan Yapen.
Tak hanya memantau gudang Bulog, Fatoni juga meninjau harga beras di sejumlah ritel. Hasilnya, harga beras masih terpantau stabil meski ada sedikit kenaikan di beberapa wilayah.
“Dari pantauan harga yang ada di lapangan, harga masih stabil. Di beberapa tempat lain ada kenaikan mulai dari 2 ribu - 3 ribu, namun di tempat yang kami kunjungi tadi masih tetap harganya karena masih ada stok lama,” jelasnya.
Ia berharap distribusi beras terus berjalan lancar hingga menjangkau seluruh wilayah di Papua. “Jadi diharapkan ini nanti stok bisa terus mengalir dari pasar ke daerah-daerah yang ada di Papua,” sambungnya.
Selain Bulog, Fatoni juga menyambangi gudang milik swasta, yakni Gudang Irian Jaya Sehat di Entrop, Jayapura. Dari hasil tinjauan, gudang tersebut masih menyimpan 375 ton beras.
“Jadi tugas kami di pemerintah, baik itu di bulog dan OPD-OPD bekerjasama dengan pihak lain termasuk swasta untuk memperlancar stok lain yang ada di gudang, termasuk juga yang ada di retail dan penjual,” kata Fatoni.
Pj Gubernur Papua Agus Fatoni meninjau gudang Bulog
- Dok. Istimewa
Senada dengan Fatoni, Pimpinan Bulog Wilayah Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari, menegaskan pasokan beras masih aman untuk empat bulan ke depan. Stok akan terus disalurkan ke pasar dan ritel lokal agar masyarakat mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
“Stok untuk empat bulan kedepan ada 10.000 ton dan dipastikan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat selama empat bulan kedepan,” tutur Ahmad.