Imbauan Muhammadiyah Ditengah Demo Memanas: Elit Politik Introspeksi, Tak Lukai Hati Rakyat
- Muhammadiyah
VIVA Jakarta – Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ikut berduka usai Affan Kurniawan (21) meninggal dunia usai dilindas oleh mobil rantis Brimob, dalam aksi demonstrasi DPR RI pada Kamis 28 Agustus 2025. Muhammadiyah berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan mendapatkan keadilan yang semestinya.
"Kami mengharapkan para korban yang menderita luka-luka dalam aksi unjuk rasa tersebut agar segera pulih. Kami juga ikut berempati kepada para pengemudi ojek online (ojol) yang menuntut keadilan untuk almarhum Affan," tulis siaran pers PP Muhammadiyah yang diteken Ketua Umum Haedar Nashir dan Sekretaris Umum Abdul Mu'ti, dikutip Sabtu 30 Agustus 2025.
Semua pihak diharapkan bisa menahan diri, menghentikan kekerasan yang dapat memecah belah bangsa. Sebab pasca perstiwa tersebut, kemarahan publik meluas terutama terhadap aparat keamanan dalam hal ini polisi. Bahkan saat ini beberapa halte bus Transjakarta juga ikut dibakar oleh massa.
"Semua pihak hendaknya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara sebagai fondasi dan modal membangun Indonesia sebagai negara yang maju, berdaulat, bermartabat, adil, makmur, dan sejahtera. Mari kita bersama-sama mencari solusi atas problem bangsa dengan dialog dan musyawarah disertai sikap keseksamaan yang tinggi,".
Imbauan juga disampaikan Muhammadiyah untuk elit politik dan pejabat negara. Termasuk anggota legislatif atau DPR. Mereka seharusnya bisa lebih sensitif pada aspirasi rakyat. Berperilaku santun dan introspeksi diri tidak melukai hati rakyat.
"Agar para elit politik, para pejabat negara, anggota legislatif, dan para pengambil kebijakan lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang santun, kesederhanaan, dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat. Kami meminta para elit politik untuk lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan tidak melukai hati rakyat. Publik membutuhkan keteladanan para pemimpinnya, terutama para wakil rakyat yang telah diberikan mandat dengan tulus,".
Muhammadiyah menegaskan dukungannya terhadap komitmen Kapolri, yang akan mengusut tuntas dan memproses hukum atas meninggalnya Affan Kurniawan. Aparat keamanan diminta untuk menggunakan cara persuasif dengan dialog yan tidak mengakan kekerasan. Ini sebagai wujud sikap kepolisian untuk masyarakat.
Masyarakat juga diimbau untuk menjaga ketertiban. Terutama peserta aksi demonstrasi, menjaga keamanan dalam menyampaikan pendapat. Muhammadiyah berharap semua pihak tidak terprovokasi pada isu-isu yang bersifat destruktif dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Khususnya yang berasal dari media sosial yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat hendaknya arif dan cerdas dalam menyikapi informasi dengan melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang berwenang atau kepada para tokoh panutan yang dapat memandu dan memberikan informasi yang mencerahkan,".
Muhamadiyah percaya komitmen Presiden Prabowo Subianto, dalam mendengarkan aspirasi masyarakat terutama kelas bawah, dalam melakukan perbaikan-perbaikan. Lebih lanjut disebutkan, Muhammadiyah melihat negara perlu soliditas dan persatuan yang kokoh ditengah agenda nasional dan situasi global yang dinamis dan penuh ketidakpastian.
"Sejauh ini Indonesia telah mendapatkan karunia kedamaian dan stabilitas nasional yang baik ketika bangsa-bangsa lain dilanda konflik politik dan peperangan. Mari kita jaga kondisi yang positif ini dengan sebaikbaiknya dan sehormat-hormatnya demi kelangsungan Indonesia Raya yang bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, dan Indonesia maju sebagaimana spirit 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia,".