Wafat di Usia 68 Tahun, Ini Profil Mantan Menteri Agama RI Suryadharma Ali
- ANTARA/Maril Gafur
Jakarta – Mantan Menteri Agama Indonesia sekaligus Ketua Umum PPP periode 2007–2014, Suryadharma Ali, berpulang pada Kamis pagi, 31 Juli 2025, pukul 04.25 WIB di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan
Juru bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Usman M Tokan, memastikan kabar duka itu dan menyampaikan bahwa almarhum meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit. Sebelumnya, ia diketahui menderita stroke serta riwayat jantung dan diabetes yang cukup serius.
Lahir di Jakarta pada 19 September 1956, Suryadharma menyelesaikan pendidikan sarjananya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1984. Ia sempat berkarier di sektor swasta, termasuk menjabat sebagai Deputi Direktur PT Hero Supermarket pada 1985–1999.
Surya Dharma Ali Meninggal Dunia
- Instagram/ DPP PPP
Karier politiknya dimulai dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada tahun 2007, ia terpilih menjadi Ketua Umum PPP, dan dikenal sebagai sosok religius dengan garis politik konservatif. Di bawah kepemimpinannya, PPP berusaha menguatkan identitas Islam dalam politik nasional.
Dalam pemerintahan, Suryadharma dipercaya menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM pada era Presiden Megawati Soekarnoputri (2001–2004). Kemudian, di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia diangkat menjadi Menteri Agama (Menag) dalam Kabinet Indonesia Bersatu II (2009–2014).
Perjalanan Karier Suryadharma Ali
Ia dikenal aktif dalam PMII dan mengawali karier politiknya sebagai anggota PPP sejak 1999.
Menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dari 2009 hingga 2014 di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Suryadharma diingat sebagai figur yang mengusung pandangan agama tradisional dan sering menolak kompromi isu keagamaan, termasuk penolakan pengakuan pemerintah terhadap agama Baháʼí.
Namun kariernya juga diterpa kontroversi besar. Pada pertengahan 2014, ia ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana haji oleh KPK, dan divonis enam tahun penjara serta didenda. Ia sempat ditahan sebelum kemudian dibebaskan bersyarat tahun 2022
Penyakit yang Memperlambat Aktivitas
Selama beberapa tahun sebelum wafat, kondisi kesehatan Suryadharma Ali menurun karena kombinasi stroke, diabetes, serta gangguan jantung dan saraf. Hal tersebut sempat mempengaruhi kehadirannya dalam persidangan kasus korupsi yang sedang dihadapi.
Doa dan Persemayaman
Berbagai pihak, termasuk pimpinan PPP dan tokoh politik di luar partai, menyampaikan belasungkawa dan penghormatan. PPP pun mendesak kader dan simpatisan agar mengadakan salat gaib dan tahlil sebagai bentuk penghormatan terakhir.