Bantah Dapat Privilese Sambut Prabowo, Glory Lamria: Saya Tak Ada Hubungannya dengan Agenda Pemerintah
- Tangkapan layar IG Glory Lamria
VIVA Jakarta – Diaspora yang juga mahasiswi Columbia University, Glory Lamria heboh jadi sorotan warganet. Sosok Glory jadi perbincangan setelah muncul video wawancara sebagai salah satu dispora yang menyambut kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto jelang Sidang Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat (AS).
Muncul tuduhan dari akun media alternatif atau yang dikenal warganet sebagai homeless media bahwa wawancara Glory itu sudah diatur oleh pemerinyah RI. Glory pun dikaitkan dengan isu menikmati fasilitas mewah yang dibayar negara.
Glory pun beri klarifikasi atas tuduhan itu. Dia bilang tuduhan itu tak benar. Dia menegaskan wawancara itu terjadi secara spontan. Tak debriefing oleh pemerintah.
"Wawancara itu terjadi spontan. Seorang jurnalis mendekati saya ketika saya berdiri bersama banyak orang di depan hotel. Tidak ada briefing," kata Glory dikutip dari akun Instagram @bigalpha, pada Kamis, 25 September 2025.
Glory bilang omongannya dalam wawancara sepenuhnya pendapat pribadi. Tak mewakili pemerintah maupun pihak mana pun.
Ia pun membantah menerima fasilitas menginap dari pemerintah.
“Saya menginap di hotel tersebut dibiayai pemerintah? Salah. Foto yang beredar berasal dari akun Instagram pribadi saya dan tidak ada hubungannya dengan agenda pemerintah," jelas Glory.
{{ photo_id=1567 }}
Menurut dia, dirinya sampai saat ini tak pernah menerima satu rupiah pun uang maupun fasilitas mewah untuk menginap.
Glory menyinggung imbas tuduhan itu, ia jadi sasaran serangan siber.
"Akibat pemberitaan Big Alpha yang sepihak tersebut, saya mengalami doxing, hate speech, bahkan ancaman kematian. Semua itu berawal dari klaim yang tidak benar,” ujar Glory.
Glory minta agar publik tak mudah terprovokasi. Ia mengimbau agar bisa bijak dalam menerima informasi yang belum tentu benar.
“Namun, mari kita bersama-sama bijak: jangan biarkan isu ini dipelintir demi kepentingan tertentu yang justru merusak dan memecah belah persatuan bangsa,” tutur Glory.
Sebelumnya, sejumlah akun melempar isu bahwa wawancara Glory sudah diatur oleh pemerintah RI jelang Presiden Prabowo pidato di Sidang Umum PBB di AS. Glory diisukan dapat fasilitas mewah yang dibayar negara.
Akun yang melempar isu itu antara lain Big Alpha dan Barengwarga.
Dalam salah satu unggahan yang saat ini masih ramai dibicarakan warganet, akun @barengwarga di X menulis sebagai berikut:
"Jadi, menurut beberapa kawan diaspora dan jurnalis diaspora yang kami hubungi, wawancara dengan diaspora di New York itu sudah di-set dengan diaspora di New York itu sudah di-set sama wartawan istana, tidak bisa pilih narasumber lain.
Orang yang diwawancara pertama Glory Lamria update berenang di hotel AMAN NY, hotel tempat rombongan Prabowo menginap (sekitar 60 orang). Harga kamarnya mulai dari $6.000 sampai $25.000 per malam.
Nama lainnya kayak Brein yang diwawancara ternyata anak Mata Garuda, yang diaspora paham lah ya ?.
Beredar kabar juga selain Glory, mahasiswa dan diaspora yang ada di video penyambutan presiden juga dapat kamar gratis di hotel itu.”
Postingan akun itu meluas dan sorotan di media social. Tuduhan pun bergulir bahwa wawancara diaspora tidak murni, melainkan “di-set” oleh pemerintah.