Diplomasi Prabowo Berbuah Manis: Tarif AS Turun, Mi Instan RI Kian Kompetitif

Ilustrasi kebijakan tarif impor AS.
Sumber :
  • Istimewa/AI

VIVA Jakarta — Media internasional menyorot langkah diplomasi Presiden RI Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif perdagangan yang ditetapkan Amerika Serikat (AS). Diplomasi Prabowo dinilai positif terhadap industri pangan nasional khususnya produk mi instan.

Soal Bentrokan di Ambon, Pengamat: Alarm Keras untuk Bangsa Indonesia

Dalam laporan Firstpost di kanal YouTube-nya, diplomasi yang dilakukan Prabowo dalam negosiasi perdagangan berhasil menurunkan tarif yang semula 32% kini turun menjadi 19%. 

Dari laporan itu, langkah diplomasi ini dilakukan karena seiring komitmen Indonesia untuk membeli gandum asal AS senilai US$500 juta. Menurut laporan Firstpost, Langkah itu kesepakatan strategis mengingat gandum merupakan bahan baku vital dalam produksi mi instan.

Menguji Klaim Keberhasilan MBG: Antara Prestasi, Transparansi, dan Pelajaran dari Kasus Keracunan

“Kami melihat bahwa harapannya tidak hanya untuk konsumsi domestik, tetapi juga agar produk olahan ini dapat diekspor ke luar negeri," kata Pengamat Ekonomi Indef, Andry Satrio, dalam laporan itu dikutip pada Kamis, 21 Agustus 2025.

"Kita tahu bahwa produk mi instan kita sudah berorientasi ekspor dari segi kualitas, dan dengan biaya input yang jauh lebih rendah, gandum menjadi lebih murah," jelas Andry.

92 Persen Beras Dikuasai Swasta, Haidar Alwi Desak Regulasi Baru Atasi Ancaman Mafia Pangan

Presiden RI Prabowo Subianto saat pidato kenegaraan.

Photo :
  • Antara FOTO

Namun, menurut dia, industri pangan nasionak terutama mi juga akan diuntungkan. "Kami berharap industri juga akan diuntungkan, terutama karena industri makanan dan minuman belum kembali ke tingkat pra-pandemi, di mana pertumbuhannya berada di angka dua digit," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
img_title