Pakar Kritik Overconfidence Menkeu Baru Purbaya: Sinyal Bahaya bagi Stabilitas Publik dan Pasar
- Instagram Prabowo Subianto
Dia menjelaskan demonstrasi muncul karena kritik publik terhadap kesenjangan, ketidakadilan, dan ketidakpercayaan terhadap kebijakan. "Menganggapnya hanya karena 'hidup kurang enak' mereduksi makna demokrasi," tutur ekonom yang akrab disapa ANH itu.
Pun, menurut dia, bahaya yang kedua karena pasar membaca sinyal dari setiap ucapan Menkeu.
"Jika sinyal itu berupa keyakinan berlebihan tanpa rencana konkret, pasar bisa ragu pada kapasitas pemerintah mengelola fiskal," tuturnya.
Dia mengatakan keraguan itu berpotensi mendorong volatilitas nilai tukar, menahan investasi, bahkan memicu pelarian modal.
Achmad mengingatkan bahwa publik saat ini membutuhkan peta jalan, bukan retorika. Kata dia, pertumbuhan 8 persen bukan sekadar slogan.
"Publik ingin peta jalan jelas: apa strategi penciptaan lapangan kerja. Bagaimana distribusi hasil pertumbuhan, dan sejauh mana belanja negara diarahkan pada infrastruktur, pendidikan, serta Kesehatan," jelasnya.
Menurut dia, omongan Purbaya soal 'rakyat berhenti demo kalau ekonomi tumbuh' tidak hanya dangkal. Tapi, ucapan itu juga berpotensi merusak komunikasi pemerintah dengan rakyat.