Riset: Produk Tembakau Alternatif Bisa Turunkan Prevalensi Merokok, Tapi Masih Disalahpahami

Imbauan dilarang merokok di transportasi umum. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • Dok. VIVA.co.id

Dijelaskan Paido, produk tembakau alternatif juga tak sepenuhnya bebas risiko. Tapi, ia bilang merujuk sejumlah kajian ilmiah independen di dalam dan luar negeri, produk tembakau alternatif teruji lebih rendah risiko daripada rokok.

RI Dinilai Harus Punya GPS Sendiri, Ariksa Ajak Kolaborasi Riset Antariksa

Kata dia, dengan fakta-fakta itu, maka yang perlu diinformasikan secara luas untuk mendorong perokok dewasa beralih ke produk tembakau alternatif. Selain itu, mengedukasi publik bahwa produk ini tidak diperuntukkan bagi anak-anak dan non-perokok.

“Masyarakat harus mendapat informasi yang jujur dan seimbang. Produk tembakau alternatif bukan tanpa risiko, tetapi risikonya jauh lebih rendah dibanding rokok,” kata Paido.

Komdigi Prioritaskan Pengembangan SDM Media di Tengah Gempuran AI

Lebih lanjut, dia mengatakan pihak Akvindo juga sudah melakukan berbagai langkah untuk mendukung kampanye berseperti kampanye bahaya tembakau. Hal itu mulai melakukan edukasi berbasis data, dialog dengan regulator, kerja sama bersama tenaga kesehatan, hingga kampanye digital. Begitu pun dengan upaya pendampingan konsumen dewasa juga sudah jadi ikhtiar Akvindo.

Sebab, pendampingan konsumen diperlukan agar mereka yang ingin beralih dapat panduan yang benar. Menurut dia, kunci keberhasilan untuk menurunkan prevalensi merokok ada pada komunikasi publik yang jelas, proporsional, dan berbasis bukti.

Video Komplotan Mau Menipu Wali Kota Jakarta Pusat, eh Malah Dapat Nasihat

“Kami ingin memastikan perokok dewasa yang ingin beralih mendapat informasi yang tepat, cara penggunaan yang aman, dan dukungan yang memadai,” kata Paido.