Macron Desak Israel Buka Akses Gaza: Bantuan Melalui Udara Saja Tak Cukup

Presiden Prancis Emnanuel Macron (kanan).
Sumber :
  • Instagram Emanuel Macron

Moskow, VIVA - Militer Prancis sudah bergerak melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza Palestina. Namun, upaya itu dinilai tak cukup untuk mengatasi bencana kelaparan di Gaza.

Dua Warga Israel Kelola VIla Mewah di Bali? Menteri Agus: Lagi Dicek

 

Hal itu dikatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Menurut dia, krisis kemanusiaan di Gaza sangat mendesak.

Biadabnya Israel! Rakyat Palestina Dibiarkan Kelaparan, Lalu Ditembak Mati

 

"Kami baru saja melakukan pengiriman bantuan makanan melalui udara di atas Gaza. Saya berterima kasih kepada mitra Yordania, Uni Emirat Arab, dan Jerman atas dukungan mereka, serta kepada angkatan bersenjata kami atas dedikasi mereka," tulis Macron di X, dikutip dari Sputnik pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Kecam Kebrutalan Israel, Fadli Zon: Tindakan Genosida yang Sangat Kejam dan Nyata di Zaman Modern!

 

Dia menyampaikan upaya pengiriman bantuan melalui udara tak cukup. Kata Macron, Israel harus beri akses kemanusiaan penuh untuk mengatasi risiko kelaparan.

 

Adapun Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan mulai awal pekan ini, bantuan kemanusiaan akan dikirim melalui udara kepada penduduk Jalur Gaza.

 

Warga Palestina berjuang mendapatkan bantuan makanan di Kota Gaza.

Photo :
  • Abdel Kareem Hana/Foto AP

 

 

Barrot bilang sebanyak 40 ton pasokan bantuan darurat akan dikirimkan melalui empat penerbangan.

 

Selain Prancis, pesawat militer Jerman juga sudah bergerak mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk penduduk Gaza.

 

Dalam pernyataan resmi Jerman, dua penerbangan pertama menjatuhkan 34 palet berisi hampir 14 ton makanan dan obat-obatan. Bantuan itu disumbangkan oleh Organisasi Amal Hashemite Yordania (JHCO), demikian bunyi pernyataan tersebut.

 

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 23 Juli melaporkan peningkatan tajam kematian akibat malnutrisi di Gaza. Hal itu termasuk 21 kematian balita sejak awal 2025.

 

 

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan malnutrisi akut memengaruhi lebih dari 10 persen populasi. Ia bilang lebih dari 20 persen ibu hamil dan menyusui yang dites menderita malnutrisi yang seringkali dalam kondisi parah.