Waka Baleg DPR Ahmad Iman Raih Gelar Doktor Desa dari UI, Bongkar 'Wajah Ganda' Pemerintahan Desa

Wakil Ketua Baleg DPR RI dari Fraksi PKB Ahmad Iman Syukri.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jakarta - Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi PKB Ahmad Iman Syukri raih gelar doktor 'desa' dari Universitas Indonesia (UI). Iman sah menjadi 'doktor desa' setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka.

Jadi Agunan Bank, Dua Desa di Bogor Terancam Dilelang

Disertasi yang dibuat Iman berjudul 'Rekonfigurasi Desain Governance Pemerintahan Desa dalam Pengembangan Ekonomi Lokal'. 

Iman menjelaskan disertasi yang disusunnya sebagai wujud kegelisahan akademiknya menyangkut governance dan pemerintahan desa di Tanah Air. 

Cerita Mistis dan Ekologis Gunung Patah: Mapala UI Bongkar Surga Tersembunyi di Bengkulu

Menurut Iman, governance merupakan nilai, prinsip, dan standar dunia untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Adapun desa di Indonesia didorong untuk mengimplementasian governance dalam pemerintahan.

"Disertasi ini wujud kegelisahan akademik saya tentang governance dan pemerintahan desa di Indonesia," kata Iman di Balai Sidang, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, 3 Oktober 2025.

Digitalisasi Desa Tertinggal, Mendes Yandri Ajak China Perkuat Kolaborasi

Dikatakan Iman, dengan merujuk Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dinilai memberikan perbedaan soal desa. Bagi dia, dengan UU itu, Desa telah menghadirkan ruang untuk mandiri, berinovasi dan membangun ekonomi lokal. 

"Namun, realitas di lapangan yang masih menunjukkan dua wajah ganda desa. Ada desa yang berhasil menjadi teladan tata kelola, tetapi ada pula desa yang tertinggal. Bahkan terjebak dalam persoalan hukum dan birokrasi yang tertutup," jelas Ketua DPP PKB itu.

Wakil Ketua Baleg DPR RI dari Fraksi PKB Ahmad Iman Syukri.

Photo :
  • Istimewa

Adapun Iman dalam disertasinya melakukan penelitian terhadap tiga desa yakni Desa Panggungharjo di Kabupaten Bantul di Yogyakarta. Lalu, Desa Kutuh di Kabupaten Badung, Bali serta Desa Waturaka di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. 

Menurut dia, tiga desa itu sudah dipilih karena memperlihatkan kombinasi menarik antara inovasi tata kelola, pemanfaatan teknologi, penguatan kelembagaan dan peran nilai budaya. 

Iman mengatakan dari hasil penelitian menunjukkan governance di desa tak hanya berjalan secara prosedural. Tapi, juga berdialog dengan budaya lokal, kepemimpinan adat serta partisipasi masyarakat.

"Konsep ini diharapkan jadi kontribusi akademis dalam memperkaya teori governance sekaligus kontribusi praktis dalam memberikan model pembangunan desa yang lebih relevan, inklusif dan berkelanjutan," ujar Iman.

Sidang terbuka promosi doktor Iman diketuai Teguh Kurniawan. Pun, selaku promotor Retno Kusumastuti Hardjono, Ko-Promotor Achmad Lutfi.

Selain itu, anggota promotor Anwar Sanusi, Agus Pramusinto, Irfan Ridwan Maksum, Andreo Wahyudi Atmoko dan Fibria Indriati Dwi Liestiawati.

"Tim penguji Universitas Indonesia memutuskan untuk mengangkat saudara menjadi doktor dalam program bidang studi Ilmu Administrasi, dengan yudisium sangat memuaskan," ujar Teguh Kurniawan membacakan hasil keputusan tim penguji sidang promosi doktor di Balai Sidang UI.

"Saudara Ahmad Iman Sukri merupakan doktor ilmu administrasi ke-65 di Fakultas Ilmu Administrasi atau ke-253 sejak Program Doktor Ilmu Administrasi berdiri," tutur Teguh.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin turut hadir mengikuti sidang promosi doktor Iman. Selain itu, ada juga Wakil Menteri Perindustrian  Faisol Riza, eks Menteri Desa Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurizal dan sejumlah anggota DPR RI.

Dalam kesempatan terpisah, Cak Imin memuji disertasi Iman Sukri. Menurut dia, kajian dalam disertasi Iman dinilainya bisa menambah gagasan baru untuk pembangunan desa.

"Kajian soal desa dan seluk-beluknya serta berbagai aspeknya tidak akan kering karena pembangunan ujungnya ada di desa, karena itu kajian Pak Iman Sukri ini benar-benar membawa gagasan baru yang cukup penting," ujar Cak Imin.