Pemerintah Buka Pintu Lebar untuk Terobosan Inovasi dari Kampus
- Istimewa
Surabaya, VIVA – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat berkolaborasi dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menggelar kompetisi Innovilleague. Ajang itu diikuti 482 tim dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.
Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu (KPMDDTDT) Kemenko PM Abdul Haris, menjelaskan kompetisi Innovilleague diikuti 482 tim yang terdiri atas 1.894 mahasiswa dari perguruan tinggi. Dalam ajang itu, Seluruh tim saling beradu Gagasan Pemberdayaan Masyarakat (GPM), hingga terpilih 8 tim yang melaju ke babak final Innovilleague: Liga Pemberdayaan Masyarakat Desa 2025.
Haris menuturkan Innovilleague yang digelar di Universitas Negeri Surabaya itu juga jadi wujud nyata keterbukaan pemerintah terhadap terobosan kemajuan dan inovasi dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi.
Dia bilang setiap perguruan tinggi memiliki Tridharma Perguruan Tinggi. Salah satunya pengabdian kepada masyarakat harus dijalankan dengan misi yang jelas.
“Salah satu misi utama ketika turun ke masyarakat adalah pengentasan kemiskinan. Kita harus memastikan bahwa setiap langkah pengabdian memberi dampak nyata,” kata Haris, dalam keterangannya, Rabu, 13 Agustus 2025.
Haris menambahkan pengentasan kemiskinan juga merupakan agenda prioritas nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN Asta Cita Nomor 6. Hal itu juga merupakan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025.
Innovilleague, program inisiasi Kemenko Pemberdayaan Masyarakat
- Istimewa