IFLA WLIC 2025 Dibuka, RI Hadirkan 5 Pemateri dari Perpusnas

Kongres Perpustakaan dan Informasi Dunia di Astana, Kazakhstan
Sumber :
  • Dok. Perpusnas

Sekretaris Jenderal IFLA, Sharon Memis, memperkuat pandangan tersebut dengan menekankan peran IFLA sebagai jejaring global yang menyatukan komunitas perpustakaan dunia.

Begini Kondisi Pembangunan Literasi di Indonesia Menghadapi Peluang dan Tantangan di Era AI

“IFLA adalah keluarga global dengan anggota dari lebih 150 negara, dari perpustakaan nasional hingga perpustakaan kecil di Samoa. Perpustakaan adalah mitra strategis dalam pembangunan nasional, pelestarian budaya, dan dialog global. Kita harus berani berinovasi dan membangun kemitraan baru untuk memperkuat perpustakaan di seluruh dunia,” ungkapnya.

Pandangan ini semakin mempertegas peran IFLA dalam menghubungkan berbagai kepentingan dan menghadirkan solusi kolektif untuk menjawab tantangan global.

Kepala Perpusnas Buka KPDI ke-16 di Tanjungpinang, Bahas Transformasi Perpustakaan di Era Kecerdasan Buatan

Penjabat Ketua Kazakh Tourism National JSC, Daniel Serzhanuly, menyampaikan kebanggaan Kazakhstan menjadi tuan rumah perhelatan internasional ini. “Kazakhstan kini dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya budaya dan alam. Dengan kebijakan bebas visa untuk 87 negara dan kebijakan open sky yang memungkinkan penerbangan dari lebih 30 negara, kami ingin menjadikan Kazakhstan semakin terbuka bagi dunia. Kami bangga ibu kota kami menjadi tuan rumah acara global sebesar ini,” tuturnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan bagaimana pariwisata dan perpustakaan dapat berjalan beriringan dalam mempertemukan manusia lintas budaya dan generasi, sekaligus mengukuhkan Kazakhstan sebagai pusat interaksi global.

Membaca Nyaring Jadi strategi Perpusnas Bangun Budaya Cinta Baca Sejak Dini

Ketua Komite Nasional, Presiden Asosiasi Perpustakaan Universitas Kazakhstan, Gulzhan Irzhanova, menyebut perpustakaan sebagai “Jalur Sutra baru” yang menghubungkan perdamaian dan kemajuan dengan dukungan teknologi, namun tetap berpusat pada pustakawan.

Sementara itu, Professor Oryntai Oshanova Kepala UNESCO dalam Bidang Jurnalistik dan Komunikasi, Universitas Nasional Kazakh Al-Farabi menyoroti urgensi literasi media.

Halaman Selanjutnya
img_title