IFLA WLIC 2025 Dibuka, RI Hadirkan 5 Pemateri dari Perpusnas
- Dok. Perpusnas
“Literasi media adalah pertahanan demokrasi untuk melawan disinformasi dan mendorong pengambilan keputusan berdasarkan fakta,” jelasnya.
Delegasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) turut hadir dalam kongres ini. Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, menyampaikan bahwa partisipasi Indonesia dalam IFLA WLIC 2025 adalah bentuk komitmen untuk terus memperkuat peran Perpusnas di tingkat global.
“Indonesia melihat perpustakaan bukan hanya sebagai pusat pengetahuan, tetapi juga sebagai agen transformasi sosial yang memperkuat literasi masyarakat. Melalui forum global seperti IFLA, kami ingin memastikan suara dan pengalaman Indonesia ikut berkontribusi dalam membangun masa depan pengetahuan dunia,” ungkapnya.
Selain menghadiri pembukaan, Perpusnas juga berbangga karena lima pegawai terpilih tampil sebagai pemateri dalam berbagai sesi kongres, di antaranya:
Sadariyah Ariningrum Wijiastuti – Unlocking Historical Treasure: Optimizing the Utilization of Manuscripts at National Library of Indonesia in the Digital Age (15/08).
Nadya Mentari – Enhancing Inclusive Bibliographic Data: A Study of Disability Terminology in the Subject Headings of the National Library of Indonesia (19/08).
Fandi Rahman Hidayat – Virtual Service in Library as a Hub of Information Openness: A Digital Strategy to Combat Misinformation in the AI Era (19/08).