Transformasi Digital: Kolaborasi Indonesia Re & ANRI Perkuat Tata Kelola Arsip
- Istimewa
VIVA Jakarta - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re berkolaborasi dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dengan untuk memperkuat tata kelola kearsipan. Langkah itu untuk menjadikan kearsipan sebagai salah satu pilar tata kelola yang sehat, modern, dan berkelanjutan.
Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, menjelaskan kolaborasi itu difokuskan pada penguatan tata kelola kearsipan. Hal itu mulai dari penataan manajemen dokumen perusahaan, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia atau SDM melalui pelatihan dan sertifikasi. Selain itu, pendampingan teknis dari ANRI.
Kerjasama itu juga mendorong terbentuknya budaya sadar arsip di lingkungan Indonesia Re. Kemudian, pelestarian arsip statis yang bernilai historis.
Benny menambahkan pengelolaan arsip bukan sekadar kewajiban administratif. Menurut dia, hal itu juga sebagai aset strategis yang mendukung transparansi, akuntabilitas, dan keberlangsungan proses bisnis perusahaan.
“Melalui arsip yang autentik dan terpercaya, perusahaan memiliki pijakan yang kuat dalam pengambilan keputusan sekaligus memperkuat daya saing industri reasuransi di masa depan," kata Benny, dalam keterangannya, Rabu, 3 September 2025.
Pun, ia menambahkan dengan sinergi bersama ANRI juga diharapkan jadi momentum lahirnya budaya tertib arsip di seluruh lini organisasi.
Kemudian, ia menambahkan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Indonesia Re juga meluncurkan Gerakan Tertib Arsip Indonesia Re (GETAR).
Gerakan Tertib Arsip ini merupakan wujud komitmen bersama untuk memperkuat tata kelola kearsipan di Indonesia Re. Diharapkan melalui gerakan ini, perusahaan bisa membangun fondasi kearsipan yang lebih efisien.
Sinergi Indonesia Re bersama ANRI
- Istimewa
Selain itu, mendukung pengambilan keputusan strategis, serta memperkuat transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
Sementara, Kepala ANRI, Mego Pinandito, mengapresiasi inisiatif Indonesia Re dalam mengedepankan tata kelola kearsipan. Bagi dia, upaya itu sebagai langkah strategis dalam upaya membangun budaya sadar arsip di lingkungan BUMN.
"Kolaborasi dengan Indonesia Re diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam mengelola arsip secara tertib, terstruktur, dan berkelanjutan, sehingga arsip dapat benar-benar menjadi sumber informasi yang andal bagi pengambilan keputusan serta warisan dokumenter bangsa,” tuturnya.
Adapun hadir sebagai pemateri, Sekretaris Utama ANRI, Rini Agustiani menyampaikan pihaknya sebagai lembaga publik berkewajiban menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ia bilang hingga kini jumlah BUMN yang berhasil meraih akreditasi kearsipan masih terbatas. Padahal, kata dia, akreditasi memberikan manfaat besar dalam mendorong transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang berkelanjutan.
“Harapan kami, ke depan semakin banyak BUMN yang memperkuat tata kelola arsipnya melalui akreditasi, termasuk Indonesia Re yang tengah menyiapkan langkah-langkah penting menuju ke sana,” tuturnya.
Kata dia, dengan kolaborasi ANRI dan peluncuran GETAR Indonesia Re, bisa memperkuat pengelolaan arsip sesuai ketentuan nasional. Selain itu, yang penting bisa mendorong modernisasi sistem kearsipan berbasis digital menuju paperless office.
Dengan tata kelola arsip yang lebih transparan dan akuntabel, Indonesia Re optimistis bisa meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus menjaga pelestarian arsip statis sebagai bagian dari memori kolektif bangsa.