Eks Diplomat Senior Angkat Dua Jempol untuk Pidato Prabowo di PBB: Indonesia Is Back!
- ANTARA
VIVA Jakarta - Pidato Presiden RI Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendapat perhatian luas dari berbagai pihak. Salah satu yang mengapresiasi pidato Prabowo adalah eks Wakil Menteri Luar Negeri sekaligus diplomat senior Dino Patti Djalal.
Dino menyampaikan apresiasi dengan memberikan 'dua jempol' untuk pidato Prabowo. Bagi dia, pidato Prabowo secara tak langsung kembali menegaskan peran Indonesia dalam diplomasi multilateral.
“Pesan penting dari pidato Presiden Prabowo adalah Indonesia is back in multilateral diplomacy," kata Dino dalam video di akun Instagram pribadinya @dinopattidjalal, dikutip pada Rabu, 24 September 2025.
Dia mengatakan demikian karena selama 11 tahun terakhir, Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang tak pernah hadir secara fisik di Sidang Majelis Umum PBB. Absennya Jokowi itu memunculkan persepsi Indonesia menjauh dari diplomasi multilateral. "Pidato hari ini menghapus persepsi itu,” jelas Dino.
Lebih lanjut, Dino mengatakan Prabowo lewat pidatonya menunjukkan sikap kenegarawanan yang luar biasa. Sebab, isi pidato Prabowo menekankan pentingnya persatuan dan perdamaian dunia.
“Presiden Prabowo sama sekali tidak berbicara soal Indonesia first. Beliau justru menekankan pentingnya internasionalisme, persatuan umat manusia, dan perdamaian dunia," lanjut Dino.
Presiden RI Prabowo Subianto berbicara di KTT PBB
- Antara
Menurut dia, cara Prabowo menyampaikan isi pidatonya memperlihatkan kedewasaan berpikir serta sikap kenegarawanan yang terasa.
Dino pun mengulas beberapa poin penting yang disampaikan Prabowo di forum Sidang Umum PBB itu. Salah satu di antaranya soal dukungan Indonesia untuk PBB demi menjaga perdamaian dunia. Selain itu, penegasan komitmen Indonesia dalam mengatasi krisis iklim global.
“Presiden menegaskan kembali komitmen Indonesia mencapai net zero (emissions) 2060 atau lebih cepat dengan fokus pada energi terbarukan," kata Dino.
Kemudian, ia menyebut Prabowo juga menekankan pentingnya Sustainable Development Goals. Bagi dia, cara Prabowo itu layak dipuji. "Di tengah tren negara-negara besar yang lebih banyak mengalihkan pendanaannya untuk rivalitas strategis ketimbang pembangunan,” katanya.
Dino menambahkan omongan Prabowo dalam pidato yang paling banyak disorot adalah mengenai solusi atas konflik Palestina dan Israel. Dino menilai solusi dua negara atau two-state solutions yang disampaikan Prabowo sesuai dengan sikap negara-negara Arab dan mayoritas negara dunia lainnya.
“Jika Israel mengakui kemerdekaan Palestina, maka Indonesia akan memberikan pengakuan diplomatik kepada Israel. Ini konsisten dengan posisi negara-negara Timur Tengah dan mayoritas dunia yang mendukung solusi dua negara,” tutur Dino.
Prabowo dalam pidatonya juga dinilai menjaga kerukunan antar umat beragama. “Beliau menegaskan perlunya umat manusia dari semua agama untuk menjaga persatuan. Ini sangat penting bagi kondisi sosial dan politik dunia saat ini," ujar Dino.
Menurut Dino, pidato Prabowo sebagai salah satu yang spesial untuk diingat sepanjang masa. Ia bilang pidato Prabowo di Sidang Umum PBB membawa kebanggaan publik.
“Ini adalah a speech to remember. Pidato yang akan diingat dan dipelajari mahasiswa hubungan internasional dan dunia akademisi Indonesia. Saya berikan dua jempol untuk Presiden Prabowo. Saya yakin seluruh bangsa Indonesia bangga dan terharu,” kata Dino.