Halte TransJakarta Senen Hidup Lagi Setelah Rusak Parah saat Kerusuhan
- Dok. Transjakarta
Namun, ia mengingatkan perusakan fasilitas umum yang dilakukan secara anarkis tak boleh terulang. Pramono juga berencana membuat monumen sebagai pengingat agar kejadian serupa tidak terjadi kembali di masa mendatang.
“Saya ingin apa yang terjadi, kerusakan (fasilitas umum) itu tidak terulang kembali. Maka ada satu tempat yang nanti menjadi pengingat atau monumen agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali,” ujar Pramono.
Tapi, Pramono tak menerangkan secara rinci mengenai waktu pembuatan dan lokasi monumen tersebut.
Lebih lanjut, dia mengapresiasi pihak-pihak yang bekerja dengan cepat dalam memperbaiki fasilitas umum sehingga transportasi publik bisa kembali berjalan normal. Pramono juga menaruh harapan agar masyarakat ikut jaga sarana transportasi tersebut demi mendukung kelancaran aktivitas di ibu kota.
Sebelumnya, insiden pengrusakan dilakukan massa dengan menyasar sejumlah fasilitas umum di Jakarta. Aksi anarkis itu dilakukan pada akhir Agustus 2025.
Sebanyak sembilan halte TransJakarta dirusak. Tujuh di antaranya dibakar. Selain itu, massa yang anarkis juga merusak sejumlah lampu lalu lintas, pintu masuk MRT Istora, serta kamera pengawas (CCTV).
Pun, Pemprov Jakarta memperkirakan nilai kerugian akibat kerusakan fasilitas umum itu menembus angka Rp50 miliar. Rinciannya perbaikan halte Transjakarta butuh sekitar Rp41,6 miliar. Lalu, Rp3,3 miliar untuk perbaikan halte MRT. Kemudian, lebih dari Rp5 miliar untuk fasilitas pendukung lainnya. (Ant)