5 Kasus Intoleransi Meledak di 2025, Tokoh Lintas Iman Desak Negara Hadir Lindungi Warga

Sejumlah tokoh dari organisasi Lintas Iman
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Gelombang kasus intoleransi yang terus berulang di sejumlah wilayah Indonesia kembali memantik reaksi publik. Puluhan tokoh dan organisasi lintas iman bersuara lantang lewat pernyataan sikap bersama bertajuk “Komitmen Bersama Konsorsium Merawat Dunia dengan Cinta”.

Frasa 'Ibu Kota Politik' IKN Bikin Geger, Ini Apa Implikasi yang Bakal Muncul?

Mereka menyoroti aksi kekerasan dan perusakan rumah ibadah, sekaligus mendesak negara hadir melindungi hak kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) setiap warga negara.

Langkah ini diambil usai peristiwa perusakan rumah doa Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah di Padang Sarai, Kota Padang, pada 28 Juli 2025. Konsorsium menilai aksi tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hak konstitusional warga untuk beribadah dengan aman.

Dukung Program MBG Prabowo, Nikolas Demetouw Berharap Bisa Diperluas ke Pelosok Papua

“Indonesia dibangun di atas semangat Bhinneka Tunggal Ika. Tapi belakangan, intoleransi justru meningkat. Mulai dari pembubaran ibadah, perusakan rumah ibadah, hingga intimidasi berbasis agama. Ini jelas melukai rasa kemanusiaan dan melanggar hukum,” bunyi pernyataan sikap konsorsium.

Sindiran untuk Pejabat yang Tutup Mata

Palestina Berterima Kasih Usai Kanada, Australia dan Inggris Akui Mereka Sebagai Negara

Konsorsium juga mengkritik keras sikap sebagian pejabat publik yang dianggap menutupi akar masalah intoleransi. Mereka menyinggung pernyataan Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang menyebut insiden di Padang Sarai hanya “kesalahpahaman” dan tidak terkait SARA.

Bagi para tokoh lintas iman, sikap tersebut berbahaya karena bisa memperpanjang impunitas bagi pelaku kekerasan berbasis agama.

Halaman Selanjutnya
img_title