Ekonom: Secara Makro, Kebijakan Rp200 T Berpotensi Menjadi Katalis Pertumbuhan Ekonomi Baru
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Namun, ia mengingatkan kebijakan ini bisa berhasil dengan didukung sinergi antara Kementerian Keuangan, BI, dan bank umum.
"Kebijakan Rp200 triliun ini berpotensi besar menjadi momentum baru bagi perekonomian, terutama dalam mendukung UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif," tuturnya.
"Keberhasilan bergantung pada tiga pilar: penyaluran dana ke sektor produktif yang tepat sasaran, koordinasi transparan antara Kementerian Keuangan dan BI, dan evaluasi rutin untuk menjaga stabilitas ekonomi," lanjutnya.
Menurut dia, Indonesia bisa belajar dari pengalaman internasional seperti The targeted longer-term refinancing operations (TLTRO) di Uni Eropa atau Pledged Supplementary Lending (PSL) di China. Anton bilang dengan kebijakan itu, Indonesia punya peluang untuk menjadikan kebijakan Rp200 triliun ini sebagai momentum baru.
Pun, Anton menyampaikan dengan semangat kolaborasi dan kewaspadaan, kebijakan itu dinilainya bisa jadi langkah berani yang membawa hasil nyata bagi bangsa.
"Mari dukung dengan optimisme, tetapi tetap menjaga mata terbuka untuk memastikan setiap langkah diambil dengan bijak," sebutnya.