Ada Diskon Iuran BPJS hingga Bantuan Pangan, Inilah Isi Lengkap Paket Ekonomi 8+4+5

Infrastruktur pembangunan, (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • Antara FOTO

VIVA Jakarta Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto meluncurkan kebijakan paket ekonomi '8+4+5' untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di semester II 2025 dan tahun 2026. Fokus utama kebijakan itu juga untuk perluasan lapangan kerja, perlindungan daya beli, serta penguatan sektor riil.

Dukung Prabowo Hadapi Mafia, Aktivis 98: Agar Negara Kita Aman dari Para Maling

Total anggaran yang digelontorkan pemerintah dalam kebijakan itu sudah mencapai Rp16,23 triliun pada 2025. Namun, angka itu belum termasuk berbagai skema pembiayaan jangka menengah.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menganalisa kebijakan itu akan berdampak signifikan bagi pasar tenaga kerja.

Penerapan Kebijakan Inklusif, Kunci Peluang Setara dan Pemberdayaan Perempuan

Kombinasi stimulus tunai, insentif pajak, dan program padat karya akan menyerap jutaan pekerja baru di sektor perdesaan, informal, dan padat karya,” kata Andry dalam risetnya dikutip pada Selasa, 16 September 2025.

Pemerintah sebelumnya merilis delapan program utama. Di antaranya, program magang lulusan baru yang menargetkan 20 ribu fresh graduates dengan uang saku Rp3,3 juta per bulan selama enam bulan.

Pemblokiran Rekening Nganggur Bikin Resah, PKS: Jangan Biarkan Rakyat Babak Belur

Ada pula program perluasan PPh 21 DTP bagi 552 ribu pekerja sektor pariwisata. Lalu, yang jadi fokus lainnya disiapkan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat.

{{ photo_id=265 }}

Halaman Selanjutnya
img_title