Rp200 Triliun Digelontorkan, Analis: Selamat Datang Ekonomi Ekspansif Indonesia!

Ilustrasi Ekonomi Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

 

Gerakan Boikot Israel Dinilai Harus Tepat Sasaran, Jangan Sampai Timbulkan PHK

VIVA Jakarta Kebijakan fiskal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai makin ekspansif. Arah kebijakan fiscal dan moneter era Prabowo dianggap saat ini serirama sehingga bisa menjadi sinyal optimis perekonomian nasional.

 

Semakin Sepi Pengunjung, Ini Harapan Pedagang di Plaza 2 Mall Blok M

Demikian disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Analis Efek Indonesia, David Sutyanto. Menurut dia, pemerintah tak lagi menahan diri setelah menggeser dana Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) digelontorkan ke bank-bank milik negara.

 

3.000 Peserta Ramaikan IHCBS 2025, Fokus Bahas Transformasi Tenaga Kerja

Kata David, cara itu baik dapat segera disalurkan menjadi kredit produktif. Selain itu, kebijakan stimulus tambahan senilai lebih dari Rp16 triliun juga digelontorkan pemerintah yang mencakup bantuan sosial, dukungan untuk UMKM, program padat karya, serta insentif sektor pariwisata.

 

Pun, dari sisi moneter, Bank Indonesia (BI) mengambil langkah berani dengan memangkas suku bunga acuan menjadi 4,75 persen. Meskipun ada sejumlah ekonom yang menganalisa suku bunga akan dipertahankan.

 

Bagi David, keputusan pemerintah bisa membawa efek positif dengan menurunkan biaya pinjaman, memperbesar ruang konsumsi. Selain itu, memberi dorongan bagi pasar modal.

 

“Indonesia kini berada di persimpangan yang menentukan, dan pilihan kebijakan yang lebih berani memberi alasan untuk optimis," kata David, Kamis, 18 September 2025.

 

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)

Photo :
  • Dok. VIVA.co.id

 

 

Dia mengatakan semua ini terjadi karena fiskal dan moneter yang tak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan bersatu dalam tujuan yang sama. Selamat datang Ekonomi Ekspansif,” lanjut David.

 

Ia menambahkan, sinergi kebijakan fiskal dan moneter di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan ekspansi ekonomi.

Lebih lanjut, David menekankan kebijakan itu diharapkan perpanjang momentum pertumbuhan. Selain itu, menghadirkan manfaat yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

 

Inilah era baru dibawah pemerintahan Presiden Prabowo ketika kebijakan fiskal dan moneter bertemu dalam satu irama, mendorong roda perekonomian agar bergerak lebih kencang, memperpanjang masa ekspansi, dan memberi harapan bahwa pertumbuhan kali ini bisa dirasakan lebih merata oleh seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.