Warga Protes Penutupan Lokasi Ekowisata, Menteri LH Malah Kabur dari Lokasi Dialog

Warga Puncak hadang rombongan Menteri LH Hanif Faisol
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Jakarta – Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, ke kawasan Puncak, Bogor, Jumat 3 Oktober 2025, menuai kecaman warga

Kebakaran Rumah Makan di Kebon Jeruk, 50 Petugas Dikerahkan Padamkan Api

Alih-alih berdialog, sang menteri justru menuai protes keras dari warga yang terdampak kebijakan penutupan sejumlah tempat usaha di kawasan wisata tersebut.

Berdasarkan agenda resmi Kementerian Lingkungan Hidup, Hanif hadir sejak pagi untuk kegiatan simbolis penanaman pohon dan bersih-bersih Sungai Ciliwung bersama komunitas dan PLN. 

Warga Puncak Adang Menteri LH Hanif Faisol, Protes Penyegelan Lokasi Ekowisata

Seharusnya, pukul 08.30–09.00 WIB ia dijadwalkan berdialog dengan penggiat lingkungan serta warga di Pasar Cisarua. Namun sesi itu tiba-tiba dibatalkan tanpa alasan yang jelas.

“Padahal kami sudah menyiapkan diri untuk menyampaikan keluhan dan harapan. Tapi Pak Menteri malah langsung pergi setelah acara simbolis tanam pohon. Ini sangat mengecewakan,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS), Muhsin.

Awasi Kasasi, Publik Ingatkan Hakim MA Jangan Jadi Alat Mafia Tanah

Muhsin menegaskan warga ingin mendengar penjelasan langsung terkait ratusan pekerja yang terkena PHK akibat kebijakan penyegelan hotel, restoran, hingga tempat wisata oleh kementerian. Ia menilai sikap Hanif yang juga politisi PAN itu justru menunjukkan ketidakpedulian terhadap nasib rakyat kecil.

Kekecewaan makin memuncak ketika iring-iringan mobil Hanif melintas di Jembatan Gadog, kawasan Puncak. Puluhan warga yang terdampak penutupan usaha sudah menunggu dengan spanduk protes dan karangan bunga sebagai simbol duka kehilangan mata pencaharian. Meski begitu, rombongan menteri tetap melaju tanpa berhenti.

Halaman Selanjutnya
img_title