Pengendali ATLA Bakal Akuisisi Perusahaan Seismik, Siapkan Dana Lebih dari Rp 200 Miliar

Ilustrasi pekerja/industri migas
Sumber :
  • Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta – PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) selaku pelaku usaha sektor migas yang bergerak di bidang konstruksi dan survei minyak dan gas (migas) memiliki rencana untuk melakukan pengembangan usaha dalam waktu dekat. Hal ini untuk menjawab tantangan bisnis migas saat ini dalam melakukan peningkatan produksi dan eksplorasi, serta mempertahankan produksi di tengah pertumbuhan permintaan energi.

Begini Dukungan PGN dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan

Presiden Komisaris ATLA, Rudi Reksa Sutantra membeberkan rencana mengakuisisi salah satu perusahaan yang bergerak di bidang seismik dalam waktu dekat. Namun, menurut Rudi, pengambilalihan ini tidak memakai bendera ATLA melainkan secara pribadi.

Untuk keperluan tersebut, dia sudah menyiapkan dana lebih dari Rp 200 miliar. Salah satu alasan akuisisi lantaran perusahaan yang sedang dibidik memilki kapal khusus untuk operasi lepas pantai (anchor handling tug supply).

Dugaan Korupsi Blok Migas, Kejagung Gerebek Kantor PT Saka Energi di Jakarta

Kapal ini memiliki daya mesin besar dilengkapi dengan teknologi canggih dengan system manuver untuk melakukan tugas kompleks di lingkungan laut lepas yang ekstrem. 

“Mungkin satu-satunya perusahaan berbendera Indonesia yang punya kapal ini,” ujar Rudi dikutip dalam keterangan resmi, Selasa, 7 Oktober 2025.

Pakar Trisakti: Kebijakan Menteri Bahlil Atur Kuota BBM Swasta Sudah Tepat

Jika pengambilalihan berjalan lancar, nantinya kapal itu juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional ATLA. Bahkan, tidak mustahil di masa mendatang ATLA akan memperluas kegiatan usaha, tidak hanya di bidang survei dan konstruksi saja tetapi juga terjun langsung pada sektor seismik sebagai usaha pendukung migas. 

Laba Bersih Semester I Naik 34,96 Persen

Perlu diketahui, ATLA mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,71 miliar pada semester I-2025. Angka ini naik 34,96 persen year-on-year (yoy) dibandingkan semester I-2024 yang sebesar Rp 2,01 miliar. Laba per saham dasar ATLA tercatat Rp 0,44, meningkat dari Rp 0,17 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan ATLA mencapai Rp 50,73 miliar, atau naik 62,25 persen yoy dari Rp 31,27 miliar. Seluruh pendapatan perseroan berasal dari jasa survei. Beban pokok pendapatan tercatat Rp 40,62 miliar, meningkat 59,92 persen yoy, sehingga ATLA membukukan laba kotor Rp 10,11 miliar.

Dari sisi neraca, total aset perseroan per 30 Juni 2025 tercatat Rp 177,42 miliar, naik 1,48 persen year-to-date (ytd). Rudi Reksa Sutantra selaku pemegang saham pengendali PT Atlantis Subsea juga telah melakukan transaksi pembelian sebanyak 1.000.000 lembar saham atau setara 0,02% ATLA diharga Rp 71 per saham pada 26 September 2025.