Pertamina Dinilai Berkontribusi Besar pada Upaya Swasembada Energi
- istimewa
Menurut Eddy, kinerja Pertamina ini sekaligus menjadi salah satu tonggak untuk bisa mencapai ketahanan dan kemandirian energi, khususnya di sektor migas. ”Mengingat, kita hari ini mengonsumsi minyak mentah besar 1,6 juta barel per hari. Sementara produksi kita sedikit di bawah 600 barel per hari,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif dan Direktur Eksekutif Economic Society Network Institute, Acuviarta Kartabi. Acuviarta menilai, capaian Pertamina sejalan dengan semangat HUT ke-80 RI guna mendukung ketahanan energi, dalam upaya swasembada energi.
“Ya, me-remind tema Pak Presiden Prabowo yaitu pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan seperti tertuang dalam RPJM. Jadi ada inklusivitas, yaitu tidak hanya pertumbuhan tetapi ada juga pemerataannya,” ujarnya.
Capaian BUMN energi itu, menurut Acuviarta, memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Termasuk di antaranya mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
”Saya kira akan lebih sehat, akan membantu mengurangi beban defisit APBN. Salah satu hal yang paling penting adalah kita mampu memperbaiki manajemen energi kita. Ini kan kontribusi Pertamina yang sangat baik,” ujarnya.
Kondisi demikian, karena capaian Pertamina tersebut, untuk jangka menengah diyakini mampu mengurangi impor BBM dan minyak mentah. Dengan demikian, jelas Acuviarta, akan terjadi penghematan anggaran yang cukup signifikan. Sedangkan untuk jangka pendek, akan berdampak positif terhadap upaya ketahanan stok kebutuhan BBM.
Selain itu, Pertamina juga memberikan kontribusi yang besar, baik dari pajak, PNBP, maupun dividen. ”Kontribusi itu akan terjaga, bahkan lebih bisa semakin meningkat,” imbuhnya.