Fadli Zon Kenang Aksi Delegasi Pencak Silat RI di London 2003: Saya Bangga, Itu Diplomasi Budaya yang Efektif
- Istimewa
"Saya bangga saat itu melihat pencak silat tampil di panggung dunia. Itu adalah bentuk diplomasi budaya yang sangat efektif," tuturnya.
Bagi dia, pencak silat makin banyak dikenal melalui karya seni dan perfilman, termasuk kiprah aktor silat Tanah Air seperti Iko Uwais. “Popularitas pencak silat juga didorong oleh kehadiran aktor-aktor berbakat kita yang tampil di film-film internasional. Ini adalah momentum yang harus kita manfaatkan,” lanjut Fadli.
Adapun pembukaan KISC 2025 berlangsung meriah dengan berbagai penampilan pencak silat yang memukau di antaranya Kasundan Pencak Silat Team sebagai penampil pembuka. Lalu, Perguruan Silat Ciung Wanara (Jawa Barat), Perguruan Silat Silek Harimau Minangkabau (Sumatra Barat), hingga Perguruan Silat Tiga Berantai (Jakarta).
Selain itu, ada Perguruan Silat Maung Bodas (Jawa Barat). Momen acara pembukaan semakin spesial dengan penampilan dari peserta pencak silat mancanegara (KISC Participants 2025), yang terdiri dari negara Jepang, Singapura, dan Prancis.
Untuk tahun ini, KISC memasuki edisi ketiganya dengan mengusung tema “Memperkenalkan Seni dan Budaya Indonesia melalui Ulin, Ulik, dan Usik.” Mengusung filosofi 'Ulin' (wisata), 'Ulik' (pendalaman ilmu, dan “Usik” (Eksibisi/kesenian), KISC mengajak peserta mendalami budaya lewat cerita lokal, teknik bela diri, hingga pementasan seni dan kompetisi. Semuanya dikemas sebagai pengalaman menyeluruh atas budaya Sunda dan pencak silat.