Indeks Kebudayaan Menurun, Betawi Ditantang Angkat Ekonomi Lewat Budaya

Dialog interaktif yang digelar Bamus Betawi.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jakarta - Ketua Umum Bamus Betawi Riano P Ahmad mengimbau warga Jakarta agar bersiap memasuki era baru pasca Jakarta tak lagi menjadi Ibu Kota. Riano mengatakan warga Betawi juga mesti lebih siap menghadapi Jakarta sebagai kota global dan budaya.

Pustakawan Disebut Punya Keunggulan Tak Tergantikan Dibanding Google

Demikian disampaikan Riano saat dialog interaktif Jakarta Pasca Pemindahan Ibu Kota dengan tema 'Transforamsi Jakarta dari Ibu Kota Negara Menuju Kota Global dan Berbudaya yang Berkelanjutan', di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, 24 September 2025.

Dijelaskan Riano, perubahan status kota Jakarta yang tak lagi sebagai Ibu Kota akan berdampak dari regulasi. Salah satunya Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi yang direvisi.

Revitalisasi Budaya Betawi, Studio Film Akan Hadir di Setu Babakan

"Untuk itu, diharapkan dari kajian diskusi hari ini, bisa menjadi wadah menampung masukan untuk ke depan. Tentu kami butuh partisifasi aktif dari seluruh komponen masyarakat Betawi," jelas Riano.

Adapun, dalam acara yang sama, tokoh Betawi, Beky Mardani menuturkan pemajuan kebudayaan Betawi di Jakarta dihadapkan pada peluang dan tantangan ke depan.

Angkat Budaya dan Pariwisata Tanah Air, Kalisa Putri Target 3 Besar Miss Tourism World 2025

Menurut dia, hal itu salah satunya terkait soliditas internal kebetawian yang mesti selalu dikonsolidasikan.

Selain itu, Beky juga menyoroti pentingnya pembangunan kebudayaan. Sebab, dari penilaiannya saat ini belum mampu mengangkat ekonomi warga Betawi.

"Hal ini dapat dilihat dari indeks kebudayaan yang menurun, khususnya di bidang ekspresi kebudayaan dan ekonomi kebudayaan," tutur Beky.

Sementara, narasumber lain dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemprov DKI, Ahmad Ansory Wahdy menyampaikan saat ini Jakarta masih bersatus Ibu Kota Jakarta.

Namun, di sisi lain, kata dia, Jakarta juga tengah mempersiapkan untuk menuju kota global dan berbudaya. Dia bilang Gubernur DKI Pramono Anung concern soal proyeksi Jakarta menuju kota global.

"Pak Gubenur DKI Jakarta sangat concern untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global dan berbudaya," kata Ansory.

Kemudian, Kasudin Kebudayaan Jakarta Barat, Joko Mulyono manuturkan pihak Dinas Kebudayaan Pemprov DKI hadir untuk mengisi ruang kebudayaan. Dia menyebut untuk saat ini kebudayaan mendapatkan porsi yang besar dari Pembangunan Jakarta.