PAM Jaya Jadi Perseroda: Bukan Privatisasi, Tapi Langkah Menuju Air Bersih Merata!
- Istimewa
Pun, Lutfi mencontohkan tradisi siraman Jawa, upacara melukat Bali, dan simbol air dalam budaya Betawi. Lalu, menyoroti tantangan privatisasi air di Jakarta.
Lutfi menyampaikan pentingnya tata kelola yang transparan dan bertanggung jawab sosial.
"Transformasi PAM Jaya menjadi Perseroda harus dibaca sebagai momentum untuk memperkuat profesionalitas bisnis dan tanggung jawab sosial," ujar Lutfi.
Kemudian, Sekretaris Umum MUI Provinsi Jakarta, KH. Auzai Mahfuz menyebut air sebagai simbol universal dan peradaban. Ia mengatakan air tidak mengenal agama.
"Nabi kita bersabda bahwa manusia memiliki tiga kebutuhan yang harus dipenuhi bersama, bergandengan tangan tanpa memandang keyakinan. Yang pertama adalah air, yang kedua udara, dan yang ketiga adalah api. Tiga hal ini menjadi hak bersama umat manusia,” jelasnya.
Dikatakan Auzai, manusia dari air dapat belajar tentang kebersamaan, keadilan, dan kearifan dalam mengelola alam.
"Air bukan hanya sumber kehidupan, tapi juga sumber strategi, sumber kekuatan, dan sumber peradaban," kata Auzai.