Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata Akhiri Konflik, Resolusi Damai Semangat Piagam ASEAN
- Istimewa
Putrajaya, VIVA - Thailand dan Kamboja disebut bersepakat untuk memulai gencatan senjata pada tengah malam nanti. Dengan gencatan senjata maka dua negara bersedia mengakhiri konflik.
Hal itu dikatakan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Momen kesepakatan itu diambil dalam pertemuan yang difasilitasi PM Anwar Ibrahim selaku Ketua ASEAN, di Putrajaya, Malaysia, Senin.
Anwar menjelaskan sebagai Ketua ASEAN yang bergilir, Malaysia dipercaya untuk memantau implementasi dan kepatuhan gencatan senjata Kamboja-Thailand. Dia bilang hal itu atas permintaan kedua belah pihak bersama dengan mitra regional.
Menurut dia, resolusi damai itu juga mencerminkan semangat sejati Piagam ASEAN. Resolusi damai itu berakar pada rasa saling menghormati, dialog, dan penolakan kekerasan demi kemanusiaan.
"Sekali lagi, ASEAN menegaskan perannya sebagai kekuatan yang kredibel dan berprinsip di panggung global, yang dipandu oleh diplomasi dan komitmen bersama terhadap martabat manusia," kata Anwar.
Lebih lanjut, Anwar juga menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Thailand dan Kamboja. Dia mengapresiasi pemimpin dua negara itu bersedia menempuh jalur diplomasi.
Selain itu, ia juga bicara dukungan konstruktif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta Presiden China Xi Jinping dalam mendorong perdamaian.
Mengutip dari laporan BBC Indonesia, Thailand dan Kamboja sudah sepakat untuk menempuh mediasi terkait eskalasi memanas dalam beberapa hari terakhir. Perwakilan dari dua negara sepakat berunding di Malaysia pada Senin, hari ini.
Dalam empat hari, lebih dari 30 tentara dan warga sipil tewas. Sementara, ribuan warga negara Thailand dan Kamboja juga terpaksa mengungsi sejak eskalasi memanas pada 24 Juli.