Kisah Menggetarkan: Relawan MER-C Berjuang Selamatkan Remaja Gaza di Meja Operasi
- Dok MER-C via ANTARA Foto
VIVA Jakarta - Ada kisah haru menggetarkan yang dilakukan relawan Emergency Medical Team (EMT) MER-C, dr. Eka Budhi Satyawardhana. Eka bersama tim medis lokal menyelamatkan seorang remaja Gaza yang mengalami fraktur tulang tengkorak melalui meja operasi.
Eka menjelaskan risiko remaja Gaza itu bisa fatal jika operasinya ditunda.
"Selain itu, ada luka terbuka yang dapat menyebabkan infeksi di otak," kata Eka, dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat, 12 September 2025.
Remaja malang itu mengalami fraktur tulang tengkorak karena terjatuh dari truk saat mengambil bantuan di area Zikim, Gaza utara.
Menurut Eka, saat pertama kali diperiksa, kondisi pasien itu tercatat dengan angka 10 dari 15 dengan Glasgow Coma Scale (GCS). Kata Eka, kondisi itu sangat berisiko sehingga operasi harus segera dilakukan.
"Alhamdulillah sudah kita kerjakan operasi nya, tadi kita buka luka dari kepalanya. Kemudian kita bersihkan, memang ada tulang menancap di otaknya. Mudah-mudahan pasien bisa selamat," jelas Eka.
{{ photo_id=1220 }}
Adapun Eka bersama relawan EMT MER-C lainnya, dr. Regintha Yasmeen Burju Bachtum, bertugas di Gaza City sejak 5 Agustus 2025.
Aksi relawan MER-C di Gaza menghadapi ujian yang terjal di tengah krisis kemanusiaan. Selain itu, ditambah minimnya fasilitas kesehatan akibat agresi dan blokade zionis Israel.
Tim EMT MER-C bersama Tim medis lokal di Gaza sudah melakukan hingga puluhan operasi setiap pekan.
MER-C merupakan organisasi kemanusiaan non pemerintah yang fokus dalam bantuan medis dan penanganan kegawatdaruratan di lokasi bencana alam, perang, kejadian luar biasa, dan konflik, baik di dalam maupun di luar negeri. (Ant)