Presiden Prabowo Siapkan Listrik Pedesaan Berbasis Tenaga Surya

Prabowo Pimpin Ratas di Hambalang
Sumber :
  • Instagram/ Setkab

VIVA Jakarta – Presiden Prabowo Subianto, memanggil para menteri Kabinet Merah Putih, di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor Jawa Barat, kemarin. Rapat difokuskan pada persoalan ekonomi. Terlihat hadir seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Wamen Fajar Pastikan IFP Membantu Pendidikan Berkualitas dan Merata

 

Rapat kabinet terbatas (ratas) yang dipimpin langsung Presiden Prabowo tersebut, membahas berbagai isu terkait dengan sektor-sektor strategis seperti bidang pertanian, energi dan juga infrastruktur.

Kabar Mahfud MD Mencuat jadi Menkopolkam di Kabinet Prabowo, Ini Nilai Lebihnya

 

"Di sektor pertanian, pemerintah akan segera mengambil kebijakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan terkait singkong dan tapioka, dengan melibatkan pemerintah daerah dan pelaku industri, serta utamanya dengan memperhatikan kesejahteraan para petani," dikutip VIVA Jakarta dari akun resmi media sosial Instagram Sekretariat Kabinet, Jumat 19 September 2025.

Jakarta Disiapkan jadi Kota Global, Pramono: Pendidikan Anak Usia Dini Harus Holistik dan Bermutu

 

 

Fokus lain yang dibahas dalam ratas tersebut adalah sektor energi. Dimana yang difokuskan adalah mekanisme produksi dari tetes tebu atau molase. Termasuk yang menjadi perhatian serius Presiden adalah listrik pedesaan.

 

"Penyediaan listrik pedesaan dengan tenaga sel surya. Presiden pun telah memberikan instruksi kepada Danantara untuk membuat prototipe listrik pedesaan berbasis tenaga surya di sejumlah daerah di Indonesia, dan ditargetkan dapat berjalan dalam waktu 3-5 bulan,".

 

Untuk di Pulau Jawa, Presiden Prabowo memberi perhatian pada rencana pembangunan tanggul raksasa atau Giant Sea Wall (GSW). Untuk mengantisipasi abrasi yang mulai terjadi di banyak titik di sisi utara Pulau Jawa.

 

"Isu lain yang turut dibahas dalam ratas hari ini adalah mengenai rencana pembangunan giant sea wall yang sangat penting untuk melindungi lebih dari 50 juta masyarakat di sekitar pantai utara Jawa (Pantura),".