92 Persen Beras Dikuasai Swasta, Haidar Alwi Desak Regulasi Baru Atasi Ancaman Mafia Pangan
- Dok. Istimewa
Haidar menilai cara lama sudah tidak relevan. Ia mengusulkan pembentukan Bank Data Pangan Nasional berbasis AI dan blockchain agar transaksi beras tercatat real time tanpa bisa dimanipulasi.
Bulog juga diminta bertransformasi ke Bulog 4.0, dengan memberi QR code pada setiap karung beras sehingga jalur distribusi lebih transparan.
“Kalau distribusi sudah transparan dan digital, mafia akan kehilangan senjata utamanya: bermain di area gelap,” ujarnya.
Tak hanya itu, Haidar menekankan pentingnya koperasi pangan digital di desa agar petani bisa menjual langsung tanpa perantara tengkulak. Ia juga mendorong lahirnya Cadangan Beras Desa (CBD) Mandiri yang bisa digunakan saat harga melonjak atau panen gagal.
“Jika desa kuat dengan lumbung mandiri, mafia pangan tidak punya ruang untuk menekan rakyat,” kata Haidar.
Polri Presisi Ikut Jawab Tantangan Pangan
Dalam kerangka besar ketahanan pangan, Polri melalui program Presisi disebut ikut memberi kontribusi nyata. Program penanaman jagung di berbagai daerah terbukti meningkatkan produksi nasional hingga lebih dari 9 persen.