Haidar Alwi: Indonesia Harus Kelola Logam Tanah Jarang Demi Kemandirian Teknologi Nasional
- Istimewa
- Regulasi Perlindungan Pasokan Strategis, agar REE tidak diekspor sembarangan dan dikendalikan secara nasional.
Lebih jauh, Haidar mendorong pembentukan koperasi tambang berbasis teknologi yang memungkinkan rakyat ikut berpartisipasi secara langsung—bukan sekadar menjadi buruh tambang.
“Ini bukan soal membatasi asing, tapi membebaskan bangsa sendiri. Teknologi tidak boleh hanya datang dari luar. Harus ada juga yang lahir dari dalam,” ujarnya.
Tiket Masa Depan, Bukan Komoditas Murahan
Di tangan pemimpin berwawasan jangka panjang, REE dapat menjadi alat diplomasi, sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan pengungkit transformasi pendidikan teknologi. Namun jika salah arah, REE hanya akan menambah daftar panjang sumber daya yang dieksploitasi tanpa memberi nilai nyata bagi rakyat.
Haidar menekankan pentingnya edukasi generasi muda soal REE. Mulai dari sekolah hingga kampus, REE harus dikenalkan dan dijadikan bagian dari program inovasi nasional.
“Kalau anak-anak kita bisa paham TikTok dan AI, mereka juga bisa paham REE. Tugas kita adalah mempertemukan tanah dengan otak, supaya teknologi masa depan lahir dari Indonesia.”