Penuhi Hak Anak di Daerah Krisis: Rawan Gizi dan Konflik Harus Diatasi

Human Initiative Europe ajak pemenuhan hak anak.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Perlindungan bagi anak-anak di wilayah rawan gizi, daerah konflik, atau pengungsian penting jadi perhatian. Sebab, kondisi anak-anak di daerah itu sering terabaikan meski dalam bayang-bayang krisis.

Efek Jay Idzes, Akun Instagram Sassuolo Langsung Ramai Diserbu Fans

Hal itu jadi perhatian Human Initiative Europe, bersama para partner di Jerman, Belanda, Denmark, dan negara-negara Eropa lainnya. Human Initiative terus memperjuangkan hak-hak anak melalui aksi kemanusiaan yang paling rentan. 

Country Manager Human Initiative Europe, Amru menjelaskan perlindungan bagi anak-anak jadi perhatian pihaknya. Maka iti, Human Initiative akan ikhtiar terus terkait persoalan hak anak di daerah yang rentan.

Waskita Karya Groundbreaking Proyek Gedung UGM Senilai Rp 113,08 Miliar, Target Selesai Tahun Depan

Dia menekankan nasib anak-anak di wilayah yang rentan perlu didengar dan jadi perhatian.

“Perlindungan anak dimulai dari kesadaran bahwa suara mereka harus didengar. Banyak dari mereka tidak punya forum untuk bersuara. Maka tugas kita adalah membuka jalan itu," kata Amru, dalam keterangannya, dikutip pada Kamis, 31 Juli 2025.

Dipakai Main Judol, Jabar Hentikan Sementara Penyaluran Bansos ke 49 Ribu Penerima

Human Initiative Europe ajak pemenuhan hak anak.

Photo :
  • Istimewa

Dia bilang anak-anak di wilayah rawan gizi, daerah konflik, atau pengungsian sering tak terlihat dalam perhatian global. "Padahal, merekalah yang paling terdampak. Mereka tumbuh dalam bayang-bayang krisis yang tidak mereka pilih," tuturnya.

Menurut dia, setiap kontribusi sekecil apa pun, dari masyarakat dunia sangat berarti. Ia menekankan kepedulian dari komunitas Muslim dan diaspora Indonesia di Eropa, telah menjadi bagian dari gerakan yang melindungi anak-anak di wilayah rentan. 

"Bukan hanya dengan bantuan langsung, tapi juga dengan membela nilai kemanusiaan mereka.  Mari kita tidak menunggu mereka tumbuh dewasa untuk peduli," ujarnya.