Presiden Finlandia Isyaratkan Dukungan Internasional bagi Palestina
- Ali Jadallah/ Anadolu
Brussels, VIVA - Finlandia beri sinyal siap mengakui Palestina sebagai negara. Sikap Finlandia akan disampaikan usai pemerintahnya mengajukan usulan resmi.
Presiden Finlandia Alexander Stubb menjelaskan berdasarkan konstitusi Finlandia, sikap resmi mengakui negara berdasarkan usulan pemerintah. Stubb menyampaikan demikian kepada kantor berita Finlandia, STT.
Omongan Stubb sudah mencapai titik di mana Finlandia harus membuat pilihan.
"Kami telah membahas pertanyaan sulit ini sejak awal Oktober 2023. Sekarang saya sendiri melihat bahwa situasi telah berkembang ke titik di mana Finlandia harus membuat pilihan," kata Stubb dikutip dari Anadolu, Jumat, 1 Agustus 2025.
Dia bilang jika pemerintah mengusulkan pengakuan negara Palestina dengan atau tanpa syarat maka Finlandia siap menerimanya.
Stubb menaruh harapan juga bahwa Finlandia akan mengakui Palestina. Ia mencatat langkah tersebut akan lebih berdampak jika diambil sebagai bagian dari gerakan internasional yang lebih luas.
Warga Palestina berjuang mendapatkan bantuan makanan di Kota Gaza.
- Abdel Kareem Hana/Foto AP
Lebih lanjut, dia menekankan pengakuan harus bertujuan untuk mendukung proses perdamaian dan solusi dua negara.
Namun, dalam dinamikanya, rencana dukungan ke Palestina ditentang Partai Demokrat Kristen dan Partai Finlandia. Pun, keputusan akhir kini bergantung apakah pemerintah akan mengajukan usulan tersebut dalam beberapa pekan mendatang.
Stubb juga mengkritik tindakan brutal Israel di Gaza dengan menyasar warga sipil jadi korban. Dari 193 negara anggota PBB, sudah 148 negara saat ini mengakui Palestina.
Dinamika belakangan, sejumlah negara termasuk Prancis, Inggris, Malta, Kanada, dan Portugal, telah mengumumkan rencana untuk menyampaikan pengakuan. Sementara, Australia sudah beri sinyal bahwa mereka mungkin akan menyusul.
Agresi Israel ke Palestina dilakukan secara brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Dari laporan, aksi biadab Israel itu sudah menewaskan lebih dari 60.200 warga Palestina.Â
Â