Komdigi Prioritaskan Pengembangan SDM Media di Tengah Gempuran AI
- Dok. Komdigi
VIVA Jakarta – Di era banjir informasi dan pesatnya pemanfaatan artificial intelligence (AI), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) tidak boleh terabaikan.
Media plat merah, khususnya, dinilai punya peran vital dalam menjaga arus informasi yang sehat dan mendukung program pemerintah.
Plt. Direktur Ekosistem Media Komdigi, Farida Dewi Maharani, menyebut SDM menjadi faktor utama yang menentukan kualitas informasi publik.
Menurutnya, setiap insan penyiaran harus memiliki kompetensi sekaligus integritas agar pesan yang disampaikan mampu memperkuat persatuan bangsa.
“SDM adalah modal utama, investasi bagi organisasi. SDM yang berkualitas akan menopang organisasi. SDM kita harus memanfaatkan teknologi untuk bekerja lebih efektif dan efisien,” ujarnya dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Jabatan Fungsional Penyiaran RRI di Yogyakarta, dikutip Jumat, 19 September 2025.
Farida menekankan, media pemerintah kini bersaing ketat dengan para content creator dan berbagai platform digital lainnya. Karena itu, pengembangan SDM mutlak dilakukan agar mampu beradaptasi tanpa kehilangan peran utamanya.
“Bagaimana media pemerintah memanfaatkan AI dan pengembangan teknologi, tanpa menghilangkan peran SDM. Teknologi (AI) hanyalah tools untuk memudahkan pekerjaan,” tambahnya.
Sementara itu, AI Consultant Aditya Dwi Putra menyoroti peran kecerdasan buatan dalam menjaga kredibilitas penyiaran.
Menurutnya, AI dapat digunakan untuk mendeteksi deepfake dan disinformasi, melakukan moderasi serta fact-checking, hingga mendukung standar etika dan pengelolaan big data.
Senada dengan itu, Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Abdul Manan, menegaskan pemanfaatan AI harus dilakukan secara bijak.
Tujuannya agar teknologi ini benar-benar mendukung aktivitas jurnalistik, bukan justru merusaknya.
“Pemanfaatan AI yang tidak bertanggung jawab, termasuk untuk clickbait di newsroom, dikhawatirkan menurunkan kepercayaan publik kepada media. Sistem AI dapat sangat membantu media jika diterapkan secara transparan, adil, dan bertanggung jawab dalam lingkungan editorial yang menjunjung tinggi etika jurnalistik,” tegas Abdul Manan.