Istana Minta Fenomena Pengibaran Bendera Once Piace Tak Ganggu Kesakralan HUT RI

Mensesneg Prasetyo Hadi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA/Melalusa Susthira K

Jakarta – Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, berharap dengan munculnya fenomena pengibaran bendera Once Piace, Tidak mengganggu hal-hal yang sakral ditengah-tengah persiapan perayaan HUT ke-80 RI tahun 2025 ini.

Kunjungi Taman Langsat Jaksel, Megawati Disambut Pramono Anung

 

"Kami berharap di bulan Agustus ini, jangan lah ternodai dengan hal-hal yang sakral. Ini hari ulang tahun kemerdekaan kita yang ke-80," kata Prasetyo Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, dikutip dari Antara.

Pangdam Jaya Pastikan Pengamanan HUT ke-80 RI Maksimal, Masyarakat Diminta Ikut Jaga Ketertiban

 

Prasetyo tidak mempersoalkan pengibaran bendera tersebut sebagai sebuah ekspresi kebebasa. Tapi menurutnya, persoalannya adalah bila itu ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan lain. Seperti, mendorong pengibaran bendera selain Merah Putih di peringatan HUT ke-80 RI.

Pedagang Pasar Hewan Barito, ke Mana Mereka Akan Direlokasi?

 

"Sebagai sebuah kebebasan berekspresi dan tidak ada masalah, yang jadi masalah itu kan adalah misalnya ada pihak-pihak yang kemudian dalam 'memanfaatkan' kreativitas tersebut untuk hal-hal yang menurut pendapat kami itu juga sebaiknya jangan sampai terjadi," ujarnya.

 

 

"Misalnya, kemudian memanfaatkan kreativitas tersebut untuk mengimbau supaya mengibarkan bendera-bendera selain bendera Merah Putih, kan itu yang tidak benar."

 

Menurut Prasetyo, pengibaran bendera selain Merah Putih di HUT RI karena kekecewaan pada pemerintah, semestinya tidak perlu dilakukan dengan mengurangi nilai-nilai sakral dari Kemerdekaan RI.

 

"Saya pun sebagai pribadi mengimbau mari kita bersama-sama, kita cintai Republik kita ini apa adanya, dalam kondisi apapun, semangatnya harus positif, ekspresi. Tadi misalnya ada kecewaan, tidak harus ditunjukkan dengan cara seperti itu. Tidak harus," katanya.

 

Sebab, kata dia, Pemerintah saat ini tengah bekerja keras melanjutkan pembangunan demi mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa di tengah dinamika global yang penuh dengan tantangan.

 

 

"Kalaupun hari ini ada kondisi di bangsa kita yang mohon maaf masih belum sesuai yang diharapkan, ya kami, kita semua, mari kita bekerja keras mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan, mewujudkan cita-cita pendiri bangsa," katanya.

 

Mengenai reaksi pemerintah yang dianggap berlebihan menyikapi ini, Mensesneg mengajak masyarakat untuk fokus dalam menyemarakkan HUT RI. 

 

"Jangan dibesar-besarkan, kita Merah Putih, kibarkan bendera Merah Putih setinggi-tingginya. Di laut kibarkan para penyelam. Di udara, kibarkan. Semangatnya itu yang positif gitu loh untuk bangsa dan negara," ucapnya.

 

 

Dia mengimbau pula segenap elemen bangsa untuk bersatu dan menghargai pengorbanan yang telah dilakukan para pahlawan bangsa terdahulu untuk meraih kemerdekaan Indonesia dengan tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kesakralan kemerdekaan RI.

 

"Kita harus optimis sebagai anak-anak bangsa. Ada masalah, ya mari kita hadapi. Memang dunia sedang tidak baik-baik saja. Kami pun pemerintah juga terbuka berhadap semua masukan, semua kritik," kata dia.

 

Belakangan ini publik diramaikan dengan fenomena pengibaran bendera bajak laut dari seri manga Jepang, One Piece, menjelang HUT Ke-80 RI pada 17 Agustus mendatang.

 

Bendera fiktif tersebut memiliki latar hitam dan tengkorak, serta dua tulang yang menyilang di belakangnya. Tengkorak berwarna putih dengan ekspresi tersenyum itu berhiaskan topi jerami kuning khas tokoh utama One Piece, Monkey D. Luffy.

 

 

Hingga Sabtu (2/8), beberapa bendera fiktif itu tampak terpasang di sejumlah titik di berbagai daerah di Indonesia. Sementara di media sosial, sejumlah pengguna mengganti foto profilnya dengan logo bendera anime itu. (Ant)