LAB 45: Demokrasi RI Gagal Jadi Katalis Bagi Kelestarian Lingkungan
- Dok. Istimewa
“Sejak awal kita selalu merespons isu global, tapi pertanyaan besarnya: apakah itu benar-benar membuat Indonesia lebih hijau? Sayangnya, jawabannya masih belum,” ujar Indah.
Analis Ekonomi Politik LAB45, Indah Lestari Saani.
- Dok. Istimewa
Demokrasi yang Abai Lingkungan
Inilah paradoks terbesar. Demokrasi memberi ruang bagi partisipasi publik, tapi dalam praktiknya kepentingan elite ekonomi-politik lebih dominan. Suara masyarakat lokal yang terdampak langsung kerusakan lingkungan sering kalah oleh kekuatan modal.
“Demokrasi kita belum mampu menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dan hak masyarakat atas lingkungan hidup yang sehat. Inilah problem utama yang harus kita jawab bersama,” tutur Indah.
Menuju Demokrasi Hijau
Indonesia telah membuktikan mampu merumuskan regulasi progresif. Namun konsistensi dan keberpihakan masih lemah. Demokrasi yang sehat semestinya tak hanya bicara soal kebebasan politik, tetapi juga memastikan hak generasi mendatang atas lingkungan yang layak.