Pakar Kritik Jokowi yang Serukan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode: Politisi yang Terkesan Haus Kekuasaan

Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Sumber :
  • IG: Syarif Muhammad Fitriansyah @syrfxvii

"SBY selesai dan berhenti menjadi presiden tanpa cawe-cawe pemilu, tanpa mempersiapkan anaknya jadi capres-cawapres. Tapi, komen sendiri Pak Jokowi, setelah 10 tahun kerusakan apa yang terjadi?" ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Frasa 'Ibu Kota Politik' IKN Bikin Geger, Apa Implikasi yang Bakal Muncul?

Lebih lanjut, Pangi mengkritisi manuver Jokowi seperti bicara kelangengan kekuasaan anaknya. Menurut dia, sikap Jokowi sangat disayangkan karena mestinya level eks Wali Kota Solo itu bisa sebagai negarawan.

"Namun, kembali menjadi politisi yang terkesan haus kekuasaan. Betul-betul sebagai mantan presiden kembali menjadi rakyat biasa?" tuturnya.

Dukung Program MBG Prabowo, Nikolas Demetouw Berharap Bisa Diperluas ke Pelosok Papua

Padahal, Pangi menyinggung kembali pernyataan Jokowi yang hanya ingin jadi rakyat biasa dan tinggal di Solo usai tak menjabat kepala negara.

"Tapi, lagi-lagi 'sen kanan belok kiri' nampaknya. Sulit dipegang antara perkataan dan perbuatan, seringkali statement yang selama ini kebalikan faktanya yang terjadi sesungguhnya," ujar Pangi.

Pendidikan Inklusif Era Prabowo: Smart Board Bikin Anak SLB Berebut Maju ke Depan Kelas

Pun, ia menyoroti instruksi Jokowi ke relawan agar dukung Prabowo-Gibran dua periode itu seperti 'kepagian'. Apalagi, kondisi rakyat Indonesia yang saat ini tengah banyak kesulitan.

"Di saat rakyat berjuang untuk bertahan hidup dari susah himpitan ekonomi," sebutnya.