Picu Polemik Nasional! Pemerintah Didesak Tolak Kehadiran Atlet Israel di World Gymnastics Jakarta

Wakil Ketua Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta.
Sumber :
  • Dok. PKS

{{ photo_id=1479 }}

Lewat SAPA PIP, Komdigi Tingkatkan Sosialisasi Kopdes Merah Putih dan Sekolah Rakyat

Kata Sukamta, sejarah juga mencatat konsistensi sikap Indonesia mendukung Palestina. Salah satunya pada 1958 saat Indonesia memilih mundur dari babak kualifikasi Piala Dunia agar tak harus bertanding melawan Israel.

Kemudian, dalam ajang Asian Games 1962, Indonesia menolak memberikan visa kepada delegasi Israel dan Taiwan (ROC). Sikap pemerintah Indonesia saat itu menimbulkan ketegangan internasional. Namun, pemerintah saat itu tetap lantang menyuarakan prinsip anti-penjajahan.

Tragedi MBG: Dari Palembang hingga Sumbawa, Ribuan Anak Jadi Korban Keracunan Massal

Sikap Konsistensi itu berulang di era modern. Pada Maret 2023, FIFA mencabut hak Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sikap FIFA itu karena muncul gelombang penolakan publik terhadap kehadiran tim nasional Israel.

Sukamta menuturkan sikap pemerinah Indonesia dari dulu sampai sekarang jelas menolak penjajahan dan mendukung kemerdekaan Palestina.

22 Atlet Disabilitas Diduga 'Ditindas' di Bekasi, Verell Bramasta Laporkan ke Menpora

"Karena itu, pemerintah harus hati-hati agar jangan sampai sikap lunak terhadap Israel dianggap sebagai perubahan arah moral bangsa,” kata Sukamta.

Lebih lanjut, dia menyinggung kondisi kemanusiaan di Gaza, Palestina saat ini sangat memprihatinkan. Dari laporan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA) dan Kementerian Kesehatan Gaza, hingga 1 Oktober 2025 sedikitnya 66.148 warga Palestina tewas sejak agresi zionisIsrael pada Oktober 2023.

Halaman Selanjutnya
img_title