Waste to Energy Jadi Prioritas Nasional, Kemendagri Siap Kawal Implementasi di Daerah
- Istimewa
Dalam forum diskusi itu, hadir Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Proyogo. Ia bilang penting pendekatan berbasis budaya lokal dalam penerapan WtE. Ia menyampaikan, di wilayahnya ada keterlibatan tokoh masyarakat atau agama seperti kiai menjadi kunci dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah.
"Ajak tokoh masyarakat, libatkan, ajak duduk untuk menyuarakan, mensounding gerakan ini (WtE), sampah ini bukan hanya soal kebijakan, tidak murni policy jadi butuh didukung semua pihak," jelas Yusuf.
Hal senada diutarakan Wakil Wali Kota Pekalongan Balgis Diab. Ia membeberkan praktik dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah.
Balgis menekankan perlu juga melibatkan komunitas dan organisasi perempuan sebagai kekuatan utama dalam edukasi serta pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. Kata dia, Pekalongan juga sudah membentuk satgas darurat pengelolaan sampah dan menjadikan zero waste sebagai arah kebijakan pembangunan.
"Kami juga melibatkan sekolah dimulai dari PAUD sampai akademi (perguruan tinggi) untuk membina landasan mengubah mindset dan menciptakan budaya bersih sejak dini," ujar Yusuf.
Adapun dalam diskusi itu, turut dihadiri narasumber lainnya seperti Bupati Aceh Selatan Mirwan, Bupati Konawe Kepulauan Rifqi Saifullah Razak, Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Pembentukan Jaringan Apep Fajar Kurniawan, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal Ahmad Safrudin, dan Head of System Innovation Section (NIES) Minoru Fujii